BEM UNPAD juga mengunggah postingan untuk menyindir DPR dan pemerintah yang sahkan UU Cipta Kerja.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, SOLO - Pemerintah dan DPR mendapatkan kritikan dari berbagai pihak setelah resmi mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-undang.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI mengunggah postingan di media sosialnya dengan menyebut DPR sebagai Dewan Perampok Rakyat. Dalam video tersebut, BEM UNPAD menggunakan tema pertarungan game dengan karakter rakjat melawan pemerintah.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Harus Gugat UU Cipta Kerja ke MK, BEM UI: Untuk Apa Punya Wakil RakyatMenggugat ke MK jelas jadi salah satu opsi, tapi kami jelas sangat sedih jika semua produk hukum selalu tak partisipatif dan sengaja ditutup ruang aspirasinya di parlemen.
Read more »
Meski Laporkan UU Cipta Kerja Selesai di DPR, Pertemuan Jokowi-Puan Picu Spekulasi Dukungan JokowiPresiden Jokowi bertemu Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Jumat. Pertemuan menimbulkan dugaan Puan berharap dukungan politik Jokowi meski Puan laporkan selesainya Perppu Cipta Kerja jadi UU di DPR. Polhuk AdadiKompas
Read more »
DPR Persilahkan Publik Gugat UU Cipta Kerja ke MKDPR mempersilahkan publik yang tidak menyetujui pengesahan Perppu Cipta kerja menempuh jalur uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK)
Read more »
Pengesahan UU Cipta Kerja Disahkan, Pimpinan DPR Sarankan Publik Tempuh Jalur MKWakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai masyarakat yang menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja yang kini menjadi Undang-Undang (UU) bisa menempuh jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK). Nasional DPR
Read more »
Respon Kritik BEM UI ke DPR, GMNI: Ada Pergeseran EtikaGMNI menyebut kritik BEM UI atas disahkannya UU Cipta Kerja hanya sikap gerakan reaksioner dan telah terjadi pergeseran etika moral sebagai kaum intelektual.
Read more »