LBH menilai pemerintah memberikan contoh apa yang biasa terjadi pada masa Orde Baru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Nelson Simamora menanggapi terkait tindakan polisi yang tidak membolehkan masyarakat untuk menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah lewat mural. Menurutnya, tindakan tersebut berlebihan dan menunjukkan kalau pemerintahan saat ini menjadi otoriter.
"Jadi jangan lebay . Pemerintah ini memberikan contoh hal-hal yang biasa terjadi di rezim orde baru diulang lagi," kata dia. Selama beberapa hari, mural tersebut terpampang di salah satu tembok rumah kosong. Namun, pihak kecamatan setempat menghapus mural tersebut atas arahan dari Satuan Polisi Pamong Praja .
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
LBH Padang Dipanggil Polisi Usai Unggah Kritik Kasus KorupsiLBH Padang sebelumnya mengunggah meme yang menampilkan gambar seseorang yang mengenakan rompi oranye serta seorang yang mengenakan seragam kepolisian yang masing-masing berkepala tikus.
Read more »
LBH Padang Ungkap Kronologi Pemanggilan Polisi Usai Kritik Penghentian KasusLembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang memaparkan dugaan pembungkaman partisipasi publik yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat.
Read more »
Soal Mural Jokowi, Seniman: Kami tidak Bisa Dibungkam |Republika OnlinePerlawanan para street art disebut sudah terjadi sejak zaman Belanda.
Read more »
Rentannya Pemuda Terpapar Terorisme dan Upaya Mencegahnya |Republika OnlineKemenpora gelar pelatihan kader pemuda antiradikalisme cegah terorisme
Read more »
FAKTA-FAKTA Mural Jokowi 404: Not Found: Disebut Pelecehan Lambang Negara, sang Seniman Diburu - Tribunnews.comSebuah mural yang menggambarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menjadi perhatian masyarakat.
Read more »
Pembuat Mural Jokowi Diburu dan Dua Orang Sudah Diperiksa |Republika OnlineKata polisi, Jokowi merupakan panglima tertinggi TNI-Polri dan tak patut dilecehkan.
Read more »