Penjualan tenaga listrik sebagai kontributor terbesar menyumbang Rp231,04 triliun selama periode sembilan bulan 2022, naik 8,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp212,82 triliun.
Pendapatan kompensasi juga memperlihatkan peningkatan sampai akhir September 2022, dengan kenaikan mencapai 186,54% secara tahunan menjadi Rp46,36 triliun, dari sebelumnya Rp16,18 triliun.Pemasukan dari subsidi listrik pemerintah juga melanjutkan kenaikan menjadi Rp42,13 triliun, naik 12,71% secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya Rp37,38 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, jumlah beban usaha PLN juga naik 16,68% yoy dari Rp276,95 triliun menjadi Rp237,36 triliun. Beban pembelian tenaga listrik juga naik 22,58% yoy menjadi Rp94,22 triliun, dari sebelumnya Rp76,86 triliun. Laba bersih sepanjang Januari—September 2022 ini lebih rendah daripada laba sepanjang semester I/2022 yang mencapai Rp17,34 triliun.