Uniqlo dianggap telah menyesatkan publik dengan materi iklan terkait klaim antibakteri pada salah satu produk mereka.
Liputan6.com, Jakarta - Badan pengatur antimonopoli Korea Selatan memutuskan untuk mengenakan denda 153 juta won terhadap peritel label Uniqlo. Mereka dianggap bersalah atas iklan menyesatkan.
"FRL Korea menyerahkan hasil uji material terkait pada Staphylococcus aureus, tetapi kami tidak dapat mengenali hubungan langsungnya dengan deskripsi dari iklan produk jadi," kata pengawas. 2 dari 4 halamanMaterial UniqloAIRism dan DRY-EX menjadi salah satu lini andalan dari label fesyen asal Jepang itu. Produk tersebut juga dipasarkan di Indonesia dengan klaim bisa menjaga tubuh tetap sejuk dan nyaman dalam cuaca apapun.
Di pameran Uniqlo dan Toray yang bertajuk The Art and Science of LifeWear di New York tersebut, mereka menyandingkan material kain Airsm dengan katun biasa sebagai cara uji coba sederhana. Dalam hitungan detik, air di kain Airsm langsung menguap dan tidak berbekas pada kain. Di sisi lain, air di kain katun belum menguap dan meninggalkan bekas ketika air sudah mulai mengering.
Sebenarnya, ketidakpastian global akibat geopolitik di Ukraina membuat kekayaan Tadashi turun hingga 44 persen. Namun, dari gurita bisnisnya masih cukup untuk mengumpulkan harta sebanyak USD 23,6 miliar atau setara Rp 340,63 triliun. 4 dari 4 halamanTetap Buka di RusiaUniqlo juga menjadi salah satu label asing yang memilih tetap membuka toko mereka di Rusia. Langkah ini berbanding terbalik dengan saingan mereka, seperti Zara dan H&M yang berhenti beroperasi di Rusia.