Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut bahwa KKB di Papua pada dasarnya tidak banyak. Dia menaksir, berdasarkan hasil investigasi, tidak melebihi seribu orang.
pada dasarnya tidak banyak. Dia menaksir, berdasarkan hasil investigasi, tidak melebihi seribu orang.
"Mereka tidak terlalu besar tetapi terpisah-pisah. Di antara mereka, termasuk yang terlibat dalam penggunaan senjata, tidak sampai seribu [orang]," kata Boy, dalam wawancara eksklusif dengan The Interview, di Jakarta, Kamis, 28 April 2022. Meski demikian, menurut Boy, mereka tidak mengelompok di satu wilayah tertentu melainkan terpisah-pisah di sejumlah kawasan pegunungan di Papua, sedikitnya di empat kabupaten, yakni Puncak, Puncak Jaya, Nduga, dan Lanny Jaya. Masing-masing kelompok di wilayah-wilayah itu memiliki pemimpin sendiri, di antaranya yang reputasinya cukup populer Egianus Kogoya, Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan yang paling senior Goliat Tabuni.Boy menganalisis, KKB sekarang sedang mengalami fase regenerasi.
Karena mereka masih muda, ditambah dorongan ideologi anti-NKRI yang kuat, Boy mengatakan,"mereka memiliki tingkat militansi yang tinggi; mereka sangat menguasai alam lingkungan setempat, mereka sangatdengan kondisi alam di ketinggian, dengan cuaca dingin, dengan pegunungan--yang tentunya berbeda dengan dataran rendah."
Ringkasnya, Boy menegaskan, personel maupun pemimpin KKB generasi sekarang,"dalam konteks kemandirian, unggul di antara masyarakat biasa".