Imunisasi seharusnya diberikan pada semua bayi sejak dilahirkan, tanpa memandang apakah terlahir normal, atau prematur.
JawaPos.com – Sejumlah provinsi di Indonesia berstatus Kejadian Luar Biasa atau wabah campak. Salah satu penyebabnya adalah cakupan imunisasi yang rendah selama pandemi Covid-19. Imunisasi adalah upaya untuk melindungi bayi dan anak dari berbagai penyakit menular.
Baca juga:Dinkes Bali Sebut Kecil Potensi Temuan Kasus Campak“Padahal vaksin di luar itu yang tidak disubsidi pemerintah bukan berarti tidak penting,” jelasnya.Ia melanjutkan, imunisasi seharusnya diberikan pada semua bayi sejak dilahirkan, tanpa memandang apakah terlahir normal, atau prematur. Imunisasi diberikan sesuai usia kronologis. Jadi, jadwalnya sama. Kecuali untuk vaksin hepatitis B menunggu berat badan 2 kg jika bayi terlahir prematur.
Daya tahan tubuh yang yang bersifat umum ibarat tentara atau satpam yang akan menangkap siapa saja orang yang mencurigakan atau berpotensi jahat. “Sedangkan kekebalan spesifik hanya menyerang virus atau bakteri tertentu, seperti Densus 88 yang hanya menangkap teroris. Dan kekebalan spesifik ini hanya didapatkan melalui imunisasi. Misalnya antibodi campak hanya akan dibentuk dengan imunisasi campak, antibodi hepatitis B hanya terbentuk setelah imunisasi hepatitis B.
Misalnya vaksin campak yang kini bernama MR , diberikan pada usia 9 bulan. Mengapa 9 bulan? Karena di usia ini sel kekebalan sudah bisa merespons kuman penyebab campak dan rubela dengan efektif. Dengan begitu pemberian imunisasi akan memberikan manfaat yang optimal. Ada banyak alasan orang tua melewatkan jadwal vaksinasi. Pertama, karena anak tengah sakit. Menurut dr. Caessar, sakit ringan tidak menjadi kontraindikasi imunisasi, kecuali sakit berat. “Yang bisa menilai apakah sakitnya ringan adalah dokter, jadi bawa ke dokter sebelum vaksin jika si Kecil demam atau batuk pilek ringan,” jelasnya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
KLB Campak Muncul Lagi usai Covid-19, Tak Boleh Lalai Gencarkan Imunisasi - Pikiran-Rakyat.comKLB Campak Muncul Lagi usai Covid-19, Tak Boleh Lalai Gencarkan Imunisasi: Campak kini menjadi KLB lagi setelah pandemi Covid-19 berangsur hilang, imunisasi perlu digencarkan lagi.
Read more »
Habis Pandemi Covid-19, Terbitlah KLB Campak Anak |Republika OnlineMerosotnya cakupan imunisasi saat pandemi covid jadi penyebab mewabahnya campak.
Read more »
Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penyakit CampakPemerintah baru-baru ini menterapkan kejadian luar biasa (KLB) campak. Hingga 23 Januari 2023 tercatat 12 provinsi yang berstatus KLB campak.
Read more »
KLB Campak Harus Direspons Program Imunisasi, Segera Lapor saat Ada Gejala - Pikiran-Rakyat.comKLB Campak Harus Direspons Program Imunisasi, Segera Lapor saat Ada Gejala: Terjadi KLB Campak belum lama ini, ahli kesehatan memberikan saran agar segera imunisasi dan lapor saat ada gejala.
Read more »
Waspada! Boyolali KLB Penyakit Campak, 20 Suspek TerdeteksiBoyolali ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa atau KLB penyakit campak menyusul adanya temuan 20 kasus suspek campak pada Januari 2023.
Read more »