KHR Asad Samsul Arifin ikut angkat senjata usir melawan Jepang di Jawa Timur
REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Di sela kesibukannya, Menteri BUMN Erick Thohir menyempatkan diri mengikuti Majelis Dzikir At-Thohir di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu . Sebelumnya, Erick Thohir berziarah ke Makam KHR As'ad Syamsul Arifin, Ulama besar dan Tokoh Penting bagi Nahdlatul Ulama.
Baca Juga Diketahui, KHR As'ad Syamsul Arifin adalah perantara antara KH Cholil Bangkalan saat KH Hasyim Asy’ari ingin mendirikan NU. Kala itu, ia yang membawakan pesan isyarat berupa tongkat disertai ayat al-Qur'an dari KH Kholil kepada KH. Hasyim Asy'ari, yang merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.
Pada masa pendudukan Jepang, Kyai As'ad juga turut dalam perjuangan nasional. Ikhtiarnya dilakukan dengan ikut mengangkat senjata, Kyai As'ad mendapat pendidikan militer di Jember. Pasca kemerdekaan, Kiai As'ad dan para ulama senior kala itu juga turut melakukan pengembangan politik kebangsaan. Ia dipercaya menjadi penasehat pribadi KH Idham Chalid yang kala itu menjabat Wakil Perdana Menteri RI.