Ketum PBNU mengajak Nahdliyin sambut abad kedua NU
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama , KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pidato yang berapi-api dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa . Baca Juga Menurut dia, satu abad NU ini merupakan riyadhah atau tirakat para wali dan para kiai.
Selain bersyukur, menurut dia, dalam momentum Satu Abad NU ini juga harus meningkatkan pengabdiannya terhadap organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini. "Tabarruk dengan khidmat sekuat-kuatnya, khidmah dengan kerja keras, khidmah dengan lebih cerdas, khidmah dengan sepenuh ikhlas untuk mendapatkan bagian dari berkah raksasa," kata Gus Yahya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
1 Abad NU, Rais 'Aam PBNU Ingatkan Nahdliyin Masuki Abad Kedua NU dengan Mental KuatMemilki mental yang kuat disebut Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar akan menjadi bekal warga NU untuk menjalani babak abad kedua NU.
Read more »
Masuki Abad Ke-2, Rais Aam PBNU Minta Nahdliyin Tak Mudah Terbawa ArusK.H. Miftachul Akhyar mengajak semua warga Nahdliyin yang hadir pada Puncak Resepsi 1 Abad NU, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, siap untuk memasuki abad kedua
Read more »
Ketum PBNU: Selamat Datang di Abad Kedua Nahdlatul Ulama | merdeka.comGus Yahya juga melontarkan ucapan selamat datang ke abad kedua NU kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku pemimpin negeri, para kyai dan ulama, serta untuk seluruh dunia.
Read more »
Ketum PBNU Gus Yahya: Selamat Datang di Abad Kedua NUDalam Puncak Resepsi 1 Abad NU, Gus Yahya mengajak nahdliyin untuk tidak pernah berhenti meyakini dan mengejar berkah NU.
Read more »
Ketum PBNU: Islam Mesti Hadir sebagai Solusi PeradabanKetum PBNU: Islam Mesti Hadir sebagai Solusi Peradaban. Pada hari ini NU menginisiasi satu upaya dari sisi Islam sebagai sumbangan bagi perjuangan untuk membangun peradaban manusia yang lebih mulia.
Read more »