Belum ada laporan korban tewas atau cedera dalam perisitiwa kebakaran tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sekitar 500 orang dievakuasi dari rumah mereka pada Jumat akibat kebakaran yang terjadi di Desa Guryong, yakni daerah kumuh terakhir yang tersisa di Seoul, kata otoritas pemadam kebakaran. Kebakaran terjadi pada pukul 6:28 waktu setempat di distrik keempat desa tersebut, yang terletak di Bangsal Gangnam Seoul, menurut pihak otoritas.
Baca Juga Sekitar 60 rumah diperkirakan telah terbakar."Total 170 petugas pemadam kebakaran, 300 pejabat pemerintah dan 260 petugas kepolisian dikerahkan ke lokasi kebakaran," kata Shin. Presiden Yoon Suk Yeol menyerukan upaya maksimal dalam pengerahan semua petugas pemadam kebakaran dan peralatan yang tersedia untuk memastikan tidak ada korban jiwa, menurut juru bicara kepresidenan KorselKim Eun-hye.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kebakaran Besar di Kawasan Kumuh Seoul, Presiden Yoon Suk-yeol Turun Tangan, 500 Orang Dievakuasi,Kebakaran besar terjadi di sebuah daerah kumuh Seoul, Korea Selatan dan membuat 500 orang dievakuasi dari rumahnya.
Read more »
20,32 Hektar Kawasan Kumuh di Kota Magelang Perlu DituntaskanKota Magelang masih memiliki 20,3 hektar kawasan kumuh. Pengurus RT diminta tanggap ikut membantu mengatasinya. Nusantara AdadiKompas
Read more »
Foto : Dahsyatnya Kebakaran Landa Permukiman Kumuh di Seoul | merdeka.comDahsyatnya Kebakaran Landa Permukiman Kumuh di Seoul. Desa Guryong, salah satu permukiman kumuh terakhir di Seoul, Korea Selatan, dilalap kebakaran dahsyat pada Jumat (20/1) pagi waktu setempat. Kebakaran tersebut menyebabkan puluhan rumah ludes dan sedikitnya 500 orang dievakuasi.,Korea Selatan,Kebakaran,Viral Hari Ini,Jakarta
Read more »
Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk, 10 Rumah LudesKebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Bromo, Lingkungan I, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Kamis malam (19.1.2023). Sebanyak...
Read more »
Tindak |em|Ngemis Online|/em|, Dinsos Mataram Tunggu Surat Edaran Kemensos |Republika OnlineSelama regulasi belum ada, Dinsos Mataram menyatakan belum bisa berbuat apa-apa.
Read more »