Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa metode hisab yang digunakan Muhammadiyah ialah hisab sederhana atau usang.
DI kalangan masyarakat, sering muncul pendapat bahwa metode yang digunakan Muhammadiyah dalam pembuatan kalender Islam bersifat statis dan kurang responsif terhadap isu-isu kontemporer, bahkan global. Bahkan, juga dinyatakan pemikiran hisab Muhammadiyah tidak sesuai dengan sunah Rasulullah SAW dan dianggap bid'ah . Pernyataan-pernyataan itu merupakan sikap kritis yang perlu direspons secara positif dan asertif.
Sebagaimana diuraikan di atas, wilayah kekuasaan Islam sangat luas yang meliputi daerah bekas kekuasaan Romawi dan Persia. Wilayah bekas kekuasaan Romawi ialah Syam, sedangkan wilayah bekas kekuasaan Persia ialah Kufah dan Basrah. Romawi memiliki kalender yang sistem perhitungannya dimulai dari tahun kelahiran Nabi Isa. Begitu pula Persia, memiliki sistem kalender tersendiri dan pernah dipertahankan oleh Syah Iran Muhammad Reza Pahlevi.
Pada 1938 M/1357 H, Muhammadiyah mulai menggunakan teori wujudul hilal. Langkah ini ditempuh sebagai "jalan tengah" antara sistem hisab ijtimak dan sistem imkanur rukyat atau jalan tengah antara hisab murni dan rukyat murni. Karenanya, bagi sistem wujudul hilal metode yang dibangun dalam memulai tanggal satu bulan baru pada kalender Hijriah tidak semata-mata proses terjadinya ijtimak, tetapi juga mempertimbangkan posisi hilal saat terbenam matahari.
Ketiga kriteria ini digunakan secara kumulatif, dalam arti ketiga harus terpenuhi sekaligus. Apabila salah satu tidak terpenuhi, bulan baru belum mulai Kedua, bulan baru dimulai apabila di bagian mana pun di muka bumi sebelum pukul 24.00 Waktu Universal /GMT telah terpenuhi kriteria berikut: jarak sudut antara matahari dan bulan pada waktu matahari terbenam mencapai 8 derajat atau lebih, dan ketinggian hilal di atas ufuk saat matahari terbenam mencapai 5 derajat atau lebih.
Kehadiran konsep ini diharapkan terwujud kesatuan umat Islam sedunia dalam mengawali dan mengakhiri Ramadan serta kebersamaan dalam melaksanakan Idul Adha. Dengan kata lain, “Satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia”. Hasil keputusan ini direspons positif oleh Muhammadiyah karena pada Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Makassar, salah satu keputusannya menyerukan penyatuan kalender Islam internasional.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Airlangga: Kita Tunjukkan Kepada Dunia Bahwa Islam di Indonesia, Islam yang ToleranKetua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia bukan bangsa yang mudah terpecah belah atau terpolarisasi karena perbedaan politik sesaat. Menurutnya, masyarakat Indonesia berpedoman pada Alquran untuk menghadirkan kemajuan peradaban.
Read more »
7 Cara Memuaskan Suami Saat Berhubungan Seks Menurut Ajaran IslamBerhubungan seks dalam ajaran agama Islam adalah salah satu ibadah baik untuk suami maupun istri. Agama Islam sendiri memang sudah mengatur cara hidup manusia
Read more »
Kisah Wanita Yahudi Masuk Islam, Awalnya Penasaran Soal Sujud dan Lepas Sepatu Saat SalatDatangnya hidayah pada seseorang tak bisa diduga-duga. Berawal dari pertanyaan tentang sujud dan melepas sepatu saat berdoa pada Tuhan, wanita Yahudi ini berpindah...
Read more »
Mahfud MD: Islam 'wasathiyah' bendung komunisme dan radikalismeMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berpendapat ajaran Islam wasathiyah di kalangan ...
Read more »
Menkopolhukam: Islam 'Wasathiyah' Bendung Komunisme dan RadikalismeMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berpendapat, ajaran Islam Wasathiyah di kalangan muslim Indonesia telah membentuk kekuatan komunal.
Read more »
5 Fakta Bella Saphira Mualaf, Sempat Setengah Hati Masuk Islam : Okezone CelebrityBella Saphira mengaku, pindah agama karena tidak ingin ada perbedaan dalam rumah tangganya bersama Agus Surya Bakti
Read more »