Kehilangan pengasuh dalam waktu singkat tak hanya meninggalkan luka dan trauma bagi anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19. Masa depan mereka juga penuh dengan ketidakpastian. Riset AdadiKompas RanggaEkaSakti1
Ditemani rekannya, Ririn berziarah ke makam bapaknya, di pemakaman khusus Covid-19, TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat . Covid-19 menyebabkan banyak anak yang harus kehilangan orang tuanya
Angka ini bertambah dua kali lipat dalam waktu 8 bulan setelahnya. Dengan tingkat kematian wali anak sebesar ini, diperkirakan jumlah anak terlantar meroket hingga lebih dari 2,2 juta di akhir tahun ini. Dari segi tingkat kematian, Peru justru menjadi negara dengan tingkat tertinggi. Meski memiliki jumlah anak terlantar akibat Covid-19 di angka 86 ribu, lebih rendah dari beberapa negara lain di atas, prevalensi anak yatim piatu terdampak pandemi di negara ini ialah sebesar 10 dari 1000 anak.Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati anak yang kehilangan orangtua dalam masa pandemi Covid-19. Di Surabaya, Jawa Timur, ada sekitar 1.
Bukan tanpa alasan, terutama di negara berkembang, disintegrasi keluarga akibat krisis menempatkan anak terhadap bahaya ekstrem seperti pedagangan manusia dan pernikahan paksa.Di Indonesia, resiko ini pernah terjadi ketika bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Saat itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menemukan bahwa banyak terjadi perkawinan anak di lingkungan pengungsian.
Namun, Bank Dunia berpendapat bahwa fasilitas panti tersebut memiliki dampak negatif terhadap perkembangan fisik, kognitif, emosional dan sosial anak-anak, serta membuat anak terpapar resiko pelecehan fisik, seksual dan emosional.Keluarga berpelukan dalam pemakaman dengan protokol Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis malam. KOMPAS/AGUS SUSANTO
Selanjutnya, pilar persiapan mengarah kepada disiapkannya kebijakan dukungan terhadap korban anak yatim piatu berbasis keluarga. Dalam kerangka kebijakan ini, nantinya dukungan diberikan melalui berbagai skema termasuk keluarga dekat , komunitas di lingkungan rumah hingga dalam bentuk keluarga adopsi. Tentunya, hal ini bisa tercapai tak hanya dengan kebijakan sekali jadi, melainkan melalui pengawasan yang dilakukan secara berkala.
Selain itu juga membangun fasilitas rehabilitiasi sementara bagi anak terlantar, menyediakan konselor dan psikolog bagi anak yang terdampak, membangun jaringan telepon hotline hingga di tingkat daerah, dan membuat skema bantuan finansial bagi anak yang terdampak.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Cerita Anak-anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19, Ada yang Jadi Tulang Punggung KeluargaSaat pemakaman sang ibu, Arga yang masih berusia 13 tahun datang seorang diri dan dia mengumandangkan adzan di depan jenazah sang ibu.
Read more »
Optimisme, Stres, dan Coping Stress di Masa Pandemi Covid-19PPKM menyebabkan individu tidak dapat beraktivitas seperti biasa, sehingga menimbulkan masalah kesehatan psikologis salah satunya adalah stres.
Read more »
Manfaat Minum Air Kelapa di Masa COVID-19, Apa Bisa Jaga Daya Tahan Tubuh?Di masa pandemi COVID-19 orang-orang lebih sadar untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi berbagai vitamin dan makanan bergizi.
Read more »
Pakar Prediksi Covid-19 Bakal Jadi Endemi di Masa DepanSejumlah pakar memperkirakan pandemi Covid-19 akan berakhir menjadi endemi dan penduduk dunia bakal hidup berdampingan dengan virus itu.
Read more »
Jabar, Urutan Pertama Nasional dalam Pemberian Vaksin Covid-19 HarianDedi menambahkan dengan demikian vaksinasi di Jabar ini naik menjadi sekitar 200 ribu dosis per hari,
Read more »