Presiden AS Joe Biden ingin memberikan hukuman yang lebih tegas kepada para bankir yang menyebabkan kegagalan bank, menyusul ambruknya 3 bank AS baru-baru ini.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Kongres untuk menyetujui kebijakan pemberian hukuman lebih keras kepada para bankir yang salah urus bank, sehingga menyebabkan kegagalan institusi.
"Tidak ada yang kebal hukum, dan penguatan akuntabilitas merupakan langkah penting untuk mencegah mismanagement di masa depan," ujarnya dalam sebuah pernyataan. Biden mengatakan hukum yang ada saat ini membatasi kemampuan pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban para eksekutif dari bank yang bermasalah.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bank Besar AS Suntik Rp461 Triliun untuk Selamatkan First Republic BankBank-bank besar AS menyuntikkan dana Rp461 triliun sebagai skema untuk selamatkan First Republic Bank.
Read more »
Fundamental Kokoh, Bank di RI Tak Akan Kolaps Seperti SVB!Krisis yang dialami bank Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank (SVB) hingga Signature Bank
Read more »
Runtuhnya bank-bank AS menyebabkan lebih banyak masalah di EropaRaksasa perbankan Credit Suisse kehilangan hampir seperempat nilainya pada Rabu (15/3/2023), di tengah meningkatnya kejatuhan dari runtuhnya dua bank regional ...
Read more »
Bank-bank AS Runtuh Menyebabkan Lebih Banyak Masalah di EropaRaksasa perbankan Credit Suisse kehilangan hampir seperempat nilainya pada Rabu (15/3/2023), di tengah kejatuhan dua bank regional di Amerika Serikat.
Read more »
Silicon Valley Bank Bangkrut, Simpanan di Sejumlah Bank AS MelonjakKrisis Silicon Valley Bank ini juga mencoreng kepercayaan investor pada sistem perbankan di AS.
Read more »
SVB Silicon Valley Bank Bangkrut, OJK Jamin Tak Ada Bank di Indonesia TerdampakOtoritas Jasa Keuangan menilai penutupan Silicon Valley Bank (SVB) oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat pada 10 Maret lalu, tidak berdampak langsung terhadap industri perbankan di Indonesia. Pasalnya fundamental ekonomi di Indonesia dalam kondisi yang kuat, begitupun dengan kondisi lembaga jasa keuangannya.
Read more »