Penggunaan masker masih harus ketat karena puncak Omicron belum terlampaui.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Inggris mengumumkan pembebasan masker kepada seluruh warganya. Pakar epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menyatakan, pembebasan penggunaan masker di Inggris lebih cepat dilaksanakan dibanding Indonesia karena analisis puncak Omicron telah mencapai tahap akhir di sana.
Menurut analisis dari Kementerian Kesehatan, Indonesia akan mencapai puncak gelombang Omicron pada Februari 2022. Namun demikian, kata Laura, prediksi tersebut masih butuh pemantauan lebih lanjut. “Mengapa? Karena Omicron memiliki potensi penyebaran lebih tinggi daripada varian Delta,” kata Laura. Laura sangat menyayangkan apabila pembebasan masker dan protokol kesehatan dicabut begitu saja. Bisa dilihat, varian baru ini datang dari benua menurutnya, jika protokol kesehatan dibebaskan di salah satu negara dan apesnya timbul varian baru setelah dilaksanakannya kebijakan tersebut, maka secara tidak langsung akan berdampak pada negara-negara sekitarnya.
“Bukan berarti kita harus melaksanakan protokol ini seumur hidup, tapi akan ada saat yang lebih tepat. Toh, melaksanakan protokol kesehatan tidak ada ruginya,” ujar Laura.