BPS mencatat, sepanjang 2022, Indonesia impor cangkul sebanyak 38 kilogram dengan nilai 254 dollar AS.
itu berasal dari Australia sebesar 35 kilogram dengan nilai 123 dollar AS dan Amerika Serikat sebesar 3 kilogram dengan senilai 131 dollar AS.
Pada 2021, Indonesia tercatat sempat berhenti melakukan impor cangkul. Sementara pada 2020, impor cangkul tercatat sebanyak 37.128 kilogram dengan nilai 20.297 dollar AS. Adapun impor cangkul tersebut mayoritas berasal China, sisanya ada yang dari Australia, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.Sebelumnya, pada Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019, Presiden Jokowi sempat geram karena ternyata Indonesia masih mengimpor cangkul.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Indonesia Masih Impor Cangkul di 2022, Tapi Jumlahnya Semakin SedikitBPS mencatat, sepanjang 2022, Indonesia impor cangkul sebanyak 38 kilogram dengan nilai 254 dollar AS.
Read more »
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 6.037 Triliun di Akhir 2022Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2022 tetap terkendali
Read more »
Pemprov DKI: Jumlah Pendatang di Jakarta Capai 151.752 Pada 2022Jumlah pendatang di DKI Jakarta terus mengalami pertumbuhan, pada 2022 tercatat sebesar 151.752 pada 2022.
Read more »
BPS Proyeksi Permintaan Batu Bara Indonesia Turun, Ini PenyebabnyaPerkiraan penurunan ekspor batu bara tersebut akibat kebijakan China yang telah membuka kembali keran batu bara dari Australia.
Read more »
BPS: Nilai ekspor Indonesia Januari 2023 capai 22,31 miliar dolar ASBPS menyebut bahwa nilai ekspor Indonesia Januari 2023 mencapai 22,31 miliar dolar AS atau turun 6,36 persen dibandingkan ekspor Desember 2022 (mtm) yang sebesar 23,83 miliar dolar AS.
Read more »
Indonesia Infrastruktur Finance, 'IMF' Ala Kemenkeu Raup Laba Rp96 Miliar pada 2022.Perusahaan pembiayaan IIF dimiliki oleh BUMN (30 persen), ADB (19,17 persen), IFC (19,99 persen), KFW Deg (15,12 persen), dan SMCB (14,9 persen).
Read more »