Perajin tempe mogok produksi mengingat mahalnya biaya kedelai.
REPUBLIKA.CO.ID, Setelah minyak goreng hilang, kini giliran tempe yang lenyap di pasaran. Para perajin mogok produksi karena agar kedeleia yang melambung tinggi.
Di Tangerang Selatan, sejumlah warga yang berprofesi sebagai perajin tempe tampak berkumpul di lokasi pembuatan tempe di kawasan Jalan Wahid. Namun, aktivitas yang mereka lakukan bukanlah memproduksi tempe, melainkan melakukan sejumlah kegiatan lain, diantaranya renovasi lokasi produksi. "Di sini warganya rata-rata perajin tempe tahu. Ada sekitar seribuan, dan semuanya kompak mogok kerja selama tiga hari ini," tuturnya.Pengrajin tahu di Jalan Kaliputih, Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas, Teguh Setiyanto merupakan salah satu pengrajin yang mogok jualan di Pasar Wage Purwokerto.
Saat ini, di harga kedelai Rp 12 ribu per kilogram, Teguh hanya memproduksi sebanyak 6 masak atau 30 kilogram per hari, dengan 2 masak diolah menjadi tahu goreng.