Human Rights Watch: Pasukan Ukraina Mungkin Gunakan Ranjau Terlarang

South Africa News News

Human Rights Watch: Pasukan Ukraina Mungkin Gunakan Ranjau Terlarang
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 63%

Para peneliti HAM mengatakan mereka telah mendokumentasikan “banyak kasus” di mana pasukan Ukraina menembakkan ranjau antipersonel terlarang ke posisi-posisi militer Rusia dalam pertempuran sengit untuk merebut kota Izium, Ukraina Timur, tahun lalu.

itu, yang dirilis pada Selasa oleh Human Rights Watch dan memuat beberapa laporan rinci para peneliti, menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas dan niat Kyiv sementara sekutu-sekutu NATO mencurahkan miliaran dolar berupa bantuan dan senjata untuk Ukraina, sewaktu invasi Rusia mendekati masa satu tahun.

menjelang laporan itu dirilis. Kantor organisasi pemantau HAM itu mendorong pelucutan senjata humaniter. Organisasi itu menyerukan investigasi di Ukraina. Antara April dan September, warga mengatakan kepada peneliti, roket-roket yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Ukraina menyebarkan ribuan “ranjau kupu-kupu” PFM-1 era Soviet di atas fasilitas-fasilitas militer Rusia di Izium, yang dimasuki pasukan Rusia pada bulan April. Serangan balasan Ukraina dimulai pada bulan September, dan kemenangan cepat mereka atas pusat kereta api yang secara strategis penting itu dianggap oleh beberapa analis militer sebagai titik balik dalam konflik tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya menuduh Ukraina menggunakan ranjau rancangan Soviet, yang dilarang pada tahun 1997 berdasarkan Perjanjian Pelarangan Ranjau, juga dikenal sebagai Pakta Ottawa, yang ditandatangani di ibu kota Kanada. Ukraina juga menuduh Rusia menggunakan munisi terlarang.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Hadapi Situasi Sulit Diserang Rusia, Zelensky: Ukraina Butuh Lebih Banyak SenjataHadapi Situasi Sulit Diserang Rusia, Zelensky: Ukraina Butuh Lebih Banyak SenjataUkraina membutuhkan senjata lebih banyak dan pengiriman yang cepat untuk menghadapi situasi 'sangat sulit' dari serangan terus-menerus pasukan Rusia.
Read more »

Pesan Zelensky ke Barat: Ukraina Butuh Senjata Lebih Banyak-Lebih CepatPesan Zelensky ke Barat: Ukraina Butuh Senjata Lebih Banyak-Lebih CepatPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pengiriman senjata lebih banyak dan lebih cepat untuk menghadapi serangan terus-menerus oleh Rusia.
Read more »

Rusia Ungkap Lebih Banyak Bukti Biolab AS di Ukraina, Kali Ini Terkait HIV/AIDSRusia Ungkap Lebih Banyak Bukti Biolab AS di Ukraina, Kali Ini Terkait HIV/AIDSKementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Senin (30.1.2023) memberikan lebih banyak bukti bahwa laboratorium yang didanai AS bekerja di Ukraina. Kementerian Pertahanan...
Read more »

Presiden Kroasia Tak Setuju Barat Kirim Bantuan ke Ukraina: Ini Gila - Pikiran-Rakyat.comPresiden Kroasia Tak Setuju Barat Kirim Bantuan ke Ukraina: Ini Gila - Pikiran-Rakyat.comPresiden Kroasia Tak Setuju Barat Kirim Bantuan ke Ukraina: Ini Gila: Menurutnya, pengiriman bantuan militer ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik panas antara Rusia-Ukraina.
Read more »

Sekjen NATO Dorong Korsel Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina |Republika OnlineSekjen NATO Dorong Korsel Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina |Republika OnlineSaat ini Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak amunisi untuk melawan Rusia.
Read more »



Render Time: 2025-03-04 01:55:45