Implementasi atas kebijakan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dinilai tidak adil dan merata.
Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia menyayangkan implementasi program pemerintah dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi atau HET minyak goreng yang dijual kepada masyarakat tidak adil dan merata.
Berkaitan dengan hal tersebut APPSI telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia yang juga ditembuskan kepada beberapa instansi terkait. Sudaryono juga menyampaikan bahwa pada saat kebijakan diberlakukan, stok minyak goreng pedagang pasar masih banyak dan tidak laku dijual karena belanja sebelumnya sudah diharga Rp.17.000-Rp 19.000 per liter, dan harga jualnya masih Rp.19.000-Rp 21.000,- per liter.
Langkanya minyak goreng di pasaran, membuat seorang warga Desa Ponteh Kecamatan Galis Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memproduksi minyak goreng sendiri. Minyak goreng buatan warga ini berbahan dasar kelapa.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Mendag Sebut Ada Permainan Harga Minyak Goreng di RitelMenteri Perdagangan Muhammad Lutfi menduga ada skema permainan menyambung harga minyak goreng yang tak kunjung sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)
Read more »
Mendag: Stok minyak goreng melimpah, HET tak dicabutMendag menegaskan tidak akan mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yakni Rp11.500 per liter untuk minyak curah, Rp13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp14.000 untuk kemasan premium.
Read more »
Kemendag Take Down 10 Ribu Toko Online di Marketplace Imbas Jual Minyak Goreng di Atas HET10 ribu toko online di-take down usai kemendag menemukan adanya pelanggaran ketentuan penetapan harga minyak goreng. Kemendag menemukan banyak toko online jual minyak goreng tak sesuai HET.
Read more »
Mendag Lutfi Tegaskan Tak Akan Cabut Kebijakan HET Minyak Goreng |Republika OnlineKementerian Perdagangan justru akan lebih menegakkan kebijakan itu.
Read more »