Data perkembangan COVID-19 nasional menunjukkan terjadi pergeseran tren kasus ke provinsi di luar wilayah Jawa dan Bali.
Tren pergeseran kasus COVID-19 ke luar Jawa - Bali ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin, 21 Februari 2022.
Merujuk pada data Satgas Penanganan COVID-19, sebelumnya proporsi kasus nasional sangat didominasi provinsi-provinsi dari Jawa - Bali dengan persentase 95,34 persen. Namun, angka ini semakin menurun dan kontribusi dari provinsi luar Jawa - Bali mengalami peningkatan dari 3-4 persen hingga mencapai 24 persen dari total kasus nasional. Kenaikan kasus COVID-19 di luar Jawa - Bali pun lebih cepat dan signifikan.
Saat ini, Kalimantan Selatan dengan kenaikan angka kematian tertinggi yaitu 29 orang meninggal dalam 1 minggu, diikuti Sulawesi Selatan 27 kematian, Sumatera Selatan 26 kematian, Lampung 25 kematian, dan Kalimantan Timur 19 kematian. Peningkatan kasus COVID-19 yang lebih cepat dari sebelumnya ini sesuai dengan karakteristik varian Omicron yang memiliki daya tular lebih tinggi. Diketahui saat ini Indonesia tengah didominasi oleh varian Omicron.
Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. Artinya, penyebaran atau transmisi virus melibatkan mobilitas masyarakat antarpulau. "Karena mudah sekali menular, maka strategi yang harus dilakukan adalah melakukan penggiatan protokol kesehatan yang lebih masif di masyarakat berkesinambungan dan terus-menerus," ujar Dante.
Diakui pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dalam menghadapi potensi kenaikan kasus di wilayah luar Jawa - Bali yakni protokol kesehatan yang rendah dan jumlah fasilitas kesehatan yang terbatas. Sementara bagi masyarakat luar Jawa - Bali yang tidak berada di kota-kota tersebut, akses terhadap pengobatan COVID-19 bisa melalui puskesmas atau rumah sakit setempat, tutur Nadia.3 dari 4 halamanKejar Vaksinasi dan Pelaksanaan PPKM MikroAda beberapa catatan Satgas Penanganan COVID-19 dalam menghadapi potensi kenaikan kasus Jawa - Bali. Wiku menyebut, salah satu upaya penting dilakukan dengan terus meningkatkan pencegahan penularan hingga level terkecil.
"Utamakan kegiatan untuk menekan kenaikan kasus daripada sekadar imbauan. Seperti pembubaran kerumunan, penegakan disiplin protokol kesehatan, serta pelacakan kontak erat. Lalu, penanganan cepat pasien positif serta pemantauan warga isolasi mandiri di rumah. Upaya-upaya ini dirasa jauh lebih efektif dengan koordinasi Posko daerah."
"Langkah yang harus dilakukan ialah memantau data vaksinasi di tiap kabupaten/kota termasuk besar stok dosis berkala bersama dengan dinas kesehatan setempat untuk perencanaan kegiatan vaksinasi yang baik dengan prioritas kelompok rentan," Wiku. “Pergeseran tren ini ibaratnya lahan kering sudah mulai bergerak terbakar, ini yang bisa meredam adalah cakupan vaksinasi, imunitas, itu yang penting,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara Kamis .