Usai meninggalnya Daffa, istilah 'klitih' menjadi sorotan lagi. Tindak kriminal klitih ini bukanlah hal yang baru, terutama bagi warga Yogyakarta.
Liputan6.com, Jakarta - Di tengah dinginnya malam Ramadhan di Yogyakarta, Minggu 3 April 2022, tujuh anak remaja menggunakan lima sepeda motor berjalan beriringan menuju sebuah warung kopi. Kala itu jam menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari, mereka berniat santap sahur di warung langganan.
Remaja di sepeda motor pertama berhasil lolos dari pukulan benda tajam. Remajadi sepeda motor kedua juga berhasil mengelak, namun sayang satu orang yang dibonceng tak sempat menghindar, sabetan tali berujung gir mampir di kepalanya. Dia terjatuh ke jalan dengan kepala bersimbah darah. Esoknya, Dirreskrimum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan pihaknya masih mencari pelaku berdasarkan keterangan saksi hansip, petugas busway, dan orang-orang yang terlibat. Tak hanya itu, polisi juga melihat jejak pelaku dari CCTV.
Selasa polisi merilis keberhasilan menangkap para pelaku klitih yang menyebabkan Daffa Adzin Albasith meninggal dunia. Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan, pihaknya akan memanggil para orangtua korban dan pelaku untuk dimintai keterangan. Ade juga memastikan korban aksi kejahatan jalanan bukan korban acak tetapi menjadi bagian dari salah satu kelompok. Sementara itu, lima pelaku aksi kejahatan jalanan di Jalan Gedongkuning yang menyebabkan tewasnya Daffa, semuanya tidak lagi dikategorikan sebagai anak-anak, karena sudah berusia 18-21 tahun.Ade berharap istilah 'klitih' dikembalikan ke makna yang sebenarnya karena dalam beberapa tahun terakhir mulai bergeser ke makna yang terasa menyeramkan dan cenderung negatif.
Istilah klitih sejatinya bermakna positif. Dalam bahasa Jawa, klitih memiliki arti berkegiatan di luar rumah untuk mengisi waktu luang. Pada awal mulanya, klitih hanya terjadi ketika perselisihan antarsekolah. Para pelajar yang umumnya laki-laki mencari musuh dengan datang ke tempat nongkrong atau di jalan.
Berbeda dengan begal, aksi klitih tidak mengincar harta benda korban. Bahkan, korban tidak dipilih atau diincar sebelumnya, melainkan ditentukan secara acak, tetapi berusia remaja atau pelajar.4 dari 7 halamanPerang SarungTidak hanya klitih, di wilayah Yogyakarta juga tengah marak tindak kriminal yang dilakukan remaja, yakni perang sarung.
Tak berselang lama, tepatnya sepekan kemudian, aksi tawuran perang sarung terjadi juga di Gunungkidul. Tiga polsek berhasil mengamankan 21 remaja yang diduga terlibat aksi yang meresahkan warga ini. Suprapto yang juga pengajar di Departemen Sosiologi UGM ini menyebut, fenomena kejahatan jalanan yang belakangan masih meresahkan masyarakat Yogyakarta tidak muncul secara tiba-tiba.
"Harus berusaha mencari penyebab dengan menelusuri siapa yang berada di belakang aksi kejahatan jalanan tersebut," kata Suprapto. "Jika menghakimi sendiri, masyarakat bukan sedang menjadi bagian dari solusi. Akan tetapi, justru menjadi bagian dari masalah karena berusaha mengatasi masalah dengan menciptakan masalah baru," katanya menjelaskan.
Menurut dia, hal yang tidak kalah penting perlu dilakukan oleh masyarakat adalah mengkaji terlebih dahulu mengenai maraknya pembicaraan tentang perilaku aksi klitih ini. Sehingga untuk mengatasi fenomena klitih ini, seharusnya para orangtua memenuhi fungsi utamanya. Selain itu, lembaga pendidikan juga harus menerapkan kurikulum berkarakter.
Sementara kepada masyarakat tidak perlu takut jadi korban, asal saat bertemu atau papasan dengan kelompok mereka jangan terpancing merespons apa pun. "Preemtif itu pencegahan, kita cegah atau menangkal sejak dini. Sekarang saya perintahkan Kasat Binmas bersama Bhabinkamtibmas mendatangi sekolah-sekolah yang memang rawan siswanya menjadi pelaku kejahatan jalanan," katanya.
"Bahkan saya sudah perintahkan Kasat Lantas terkait kejahatan jalanan ini atau tawuran, kalau siswa tidak mempunyai SIM dan tidak memakai helm, maka akan kita tahan sepeda motornya sampai usai Lebaran 2022," katanya. "Kami siap memberikan penghargaan dan pelayanan SIM gratis bagi masyarakat yang bisa melaporkan atau melaporkan para pelaku kejahatan jalanan dan tawuran di wilayah Bantul," katanya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Aksi Perang Sarung, Puluhan Remaja di Gunungkidul Diamankan PolisiJajaran Kepolisian Resor Gunungkidul, Yogyakarta mengamankan 24 remaja dan pemuda, sesaat sebelum melakukan aksi perang sarung beberapa hari lalu.
Read more »
Lihat, Polisi Tangkap Puluhan Remaja Pelaku Perang SarungPolsek Jampangkulon mengamankan puluhan remaja yang terlibat dalam perang sarung di Jalan Nasional Jampangkulon-Waluran, Sukabumi.
Read more »
Asal Mula Fenomena Klitih, Kejahatan Jalanan di YogyakartaFenomena klitih di Yogyakarta sejatinya sudah dilakukan masyarakat Yogyakarta dari jaman dahulu.
Read more »
Puluhan Remaja di Sukabumi Lari Berhamburan saat Diusir Warga Karena Perang SarungSeusai video tersebut diketahui polisi, petugas langsung melakukan patroli dan menangkap 30 remaja yang berniat kembali melakukan perang sarung.
Read more »
Kedapatan Perang Sarung, Enam Remaja di Bogor Diamankan PolisiKeenam orang yang diamankan tidak mengenali korban yang menjadi sasaran mereka dalam perang sarung tersebut.
Read more »
Cara Sultan Yogyakarta Tekan Kasus Klitih, Tak Cuma Lewat Jalur HukumMenurut Sultan HB X, para pelaku klitih Yogyakarta yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu perlu mendapat penanganan lebih lanjut. TempoTravel
Read more »