Harga Gandum Dunia Tembus US$11 per Bushel, Level Tertinggi Sejak 2008
Bisnis.com, JAKARTA – Kontrak berjangka gandum Chicago melanjutkan kenaikan harga menembus U$11 per bushel. Harga ini tercatat paling tinggi selama 14 tahun terakhir.
Harga komoditas bahan baku untuk roti, mie, hingga kue ini melesat 7,2 persen menjadi US$11,33 ¾ per bushel sebelum diperdagangkan di level US$11,15 pada pukul 09.48 pagi di Singapura. Pembibitan dan panen tahun ini juga diperkirakan berkurang karena para petani akan terlibat langsung dalam peperangan.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Ekonom: Perlu antisipasi harga gandum naik, efek konflik Rusia-UkrainaEkonom sarankan agar pemerintah mencari alternatif pemasok gandum yang berasal dari negara lain untuk antisipasi kenaikan harga gandum dampak konflik Rusia-Ukraina.
Read more »
Konflik Rusia-Ukraina Berdampak Kenaikan Harga Gandum, Pengamat: Pemerintah Harus Mulai MengantisipasiImbas perang Rusia-Ukraina akan berdampak pada pangan Gandum, pemerintah harus mulai mengantisipasi kenaikan harga gandum yang menjadi bahan baku makanan olahan
Read more »
Rusia-Ukraina Produsen Gandum Murah ke Indonesia, Perang Membuat Harga MelambungRusia dan Ukraina merupakan dua produsen utama gandum yang terkenal sangat murah dan kompetitif sebagai bahan untuk pembuatan mi instan dan roti,
Read more »
Harga Emas Meroket Usai Rusia Kena Sanksi Berat DuniaHarga emas dan paladium melonjak pada hari Selasa karena sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina
Read more »
Harga Minyak Dunia Meroket, Sentuh Level Tertinggi Satu DekadeHarga minyak AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade dalam perdagangan Rabu
Read more »
Kenaikan Harga Minyak Dunia Bisa Timbulkan Ketidakpastian Ekonomi Global | merdeka.comTerus melambungnya harga minyak ini disebabkan pertumbuhan ekonomi global pasca pandemi Covid-19. Selain itu, kenaikan ini dipengaruhi masih ketatnya penambahan produksi oleh kartel minyak OPEC+.
Read more »