Kasus kebocoran data kian marak dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya yang dilakukan oleh peretas dengan identitas Bjorka.
Kasus kebocoran data kian marak dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya yang dilakukan oleh peretas dengan identitasPakar Teknologi Informasi dari UGM, Dr. Ridi Ferdiana mengatakan, aktivitas yang dilakukan Bjorka dikenal dengan haktivism, yaitu melakukan aktivitas hack untuk motif sosial dan politik.Peristiwa kebocoran data, kata dia, karena peretasan ini akan terus terjadi atau berlanjut di masa mendatang.
"Terlepas benar atau tidaknya data bocor karena sistem siber Indonesia yang lemah atau social engineering. Kejadian Bjorka adalah sinyal nyata berupa kritik membangun kepada pemerintah untuk bebenah diri dan mengatur ulang prioritas keamanan dan perlindungan privasi," ucap dia dalam keterangannya, Selasa .
Banyak talenta Indonesia yang ahli di bidang keamanan yang dapat berkontribusi besar untuk melangkah bersama dalam membangun fondasi yang memadai.