Jagad media sosial dalam beberapa hari terakhir ramai membincangkan istilah childfree. Keputusan seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak....
SURABAYA - Jagad media sosial dalam beberapa hari terakhir ramai membincangkan istilah childfree. Keputusan seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak.
Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga, Prof Bagong Suryanto menuturkan, secara sosial status dan eksistensi perempuan pada jaman dulu dilihat dari seberapa banyak dia bisa melahirkan anak.Namun, indikator tersebut saat ini sudah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Baginya, kesuksesan perempuan kini sudah tidak lagi diukur dari ranah domestik, melainkan berdasar sektor publik seperti karir, prestasi, dan indikator baru lainnya.
Ia melanjutkan, pilihan untuk memiliki anak atau tidak merupakan suatu kebebasan yang sifatnya personal. Meski begitu, dosen yang lahir di Nganjuk itu menyebut childfree tidak hanya menjadi keputusan mutlak dari perempuan, tetapi juga keputusan pasangan sebagai sebuah keluarga. Masyarakat luar negeri, lanjutnya, sangat menghormati hak privat dan otonomi individu. Sementara, di Indonesia, masyarakat dianggapnya lebih menghargai hak kelompok."Saya yakin childfree adalah sikap sebagian kecil perempuan. Sebagai hak pribadi, boleh-boleh saja mereka memilih seperti itu dan masyarakat tidak perlu merespons secara serius," ucapnya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
3 Hal Terkait Ahok dan Puput Dikaruniai Anak KeduaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok baru saja dikaruniai anak kedua berjenis kelamin perempuan.
Read more »
Masuk Level 4, Pembukaan Wisata di Cianjur Ditangguhkan |Republika OnlineTempat wisata yang baru saja buka terpaksa harus menutup kembali operasionalnya.
Read more »