Facebook dan YouTube hapus video presiden Brasil karena hoaks vaksin

South Africa News News

Facebook dan YouTube hapus video presiden Brasil karena hoaks vaksin
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 13 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 9%
  • Publisher: 78%

Facebook dan Youtube menurunkan video Presiden Brasil, Jair Bolsonaro yang berisi klaim palsu tentang vaksin COVID-19. Vaksinasi

Kantor Kepresidenan Brazil belum berkomentar atas peristiwa ini.

YouTube pada Juli lalu menghapus video dari kanal resmi Presiden Bolsonaro yang merekomendasikan penggunaan hidroklorokuin dan ivermectin untuk mengatasi COVID-19, meski pun bukti ilmiah menyatakan obat tersebut tidak efektif mengobati COVID-19.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

antaranews /  🏆 6. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Jauh Dekat Relasi Presiden-Wapres dengan Jurnalis sejak Pandemi Covid-19...Jauh Dekat Relasi Presiden-Wapres dengan Jurnalis sejak Pandemi Covid-19...Walau komunikasi cenderung satu arah karena kendala pandemi Covid-19, kedekatan relasi Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin dengan pers masih tetap ada meski lewat rilis, media sosial, dan ”video streaming”.
Read more »

LBH Jakarta Berencana Gugat Presiden Soal Praktik Pinjaman OnlineLBH Jakarta Berencana Gugat Presiden Soal Praktik Pinjaman OnlineLembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bersama korban pinjaman online akan menggugat presiden dan lembaga negara karena dianggap tidak melindungi warga.
Read more »

Erdogan 'usir' 10 dubes asing termasuk AS dari Turki, tersinggung disuruh bebaskan aktivis - BBC News IndonesiaErdogan 'usir' 10 dubes asing termasuk AS dari Turki, tersinggung disuruh bebaskan aktivis - BBC News IndonesiaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan sepuluh duta besar asing, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis, dinyatakan persona non grata. Perintah itu muncul setelah para dubes asing itu mendesak Turki segera bebaskan aktivis Osman Kavala.
Read more »



Render Time: 2025-04-23 21:33:19