Pendukung dan penyokong dana Pangeran Diponegoro itu bersembunyi di kaki Gunung Salak menjadi seorang kiai, Eyang Santri Girijaya.
Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu jalur pendakian menuju Puncak 1 Gunung Salak, yang mempunyai ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut . Udara sejuk menambah keasrian pemandangan perkebunan, persawahan, dan permukiman penduduk. Dari kejauhan terlihat rapatnya pepohonan hutan tropis di lereng gunung.
Menurut perempuan berusia 71 tahun yang akrab disapa Bu Hajah Tito itu, kakeknya lahir pada 1771 di Keraton Mangkunegaran dan wafat pada 1929 di Girijaya pada usia 158 tahun. Ia merupakan putra pasangan KPH Prabuwijoyo I dan Tri Kusumo, putri Cakraningrat dari Madura. Djojokusumo masih terhitung cucu Pangeran Samber Nyowo , pendiri trah Dinasti Mangkunegaran.
“Jadi penyandang dana Perang Diponegoro adalah Pakubuwono VI dan yang mencarikan dananya, ya, Pangeran Djojokusumo. Waktu itu belum pakai nama Eyang Santri. Itu buat biaya Perang Jawa selama lima tahun dari 1825 sampai 1830,” jelas Hajah Tito.Foto: M Rizal/detikcomjilid 2 karya Peter Carey , Diponegoro kerap melakukan pertemuan rahasia dengan beberapa sekutu bekas Raja Yogyakarta kedua, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono II, yang juga kakek Diponegoro sendiri.
“Demi negeri ini, beliau menanggalkan gelar bangsawannya. Dia tinggalkan istananya yang megah demi negeri ini. Betapa tidak enaknya Eyang Santri ketika hidup di luar Istana,” tutur Hajah Tito lagi. Tarekat Syattariyah ini berkembang di Nusantara sejak abad ke-15 melalui para bangsawan di Cirebon ke keraton-keraton lainnya. Mereka yang menganut tarekat ini mayoritas memilih meninggalkan keraton. Mereka memilih menjadi kiai, ulama, atau membangun pondok pesantren. Mereka ini sangat benci terhadap penjajah Belanda, seperti halnya Diponegoro dan Djojokusumo.Foto : Grandyos Zafna/detikcom
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Makan Nuk Santri hingga Naik Ayunan Langit di Desa Wisata PurwosariAda sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke Desa Wisata Purwosari di Kulon Progo, termasuk makan Nuk Santri dan main ke curug.
Read more »
Empat Santri Ini Gugat PN Surabaya soal Putusan Pernikahan Beda AgamaPutusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang mengabulkan permohonan pernikahan beda agama, memantik reaksi dari banyak kalangan.
Read more »
Empat Santri Tuban Gugat Putusan Nikah Beda Agama PN SurabayaPutusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang mengabulkan permohonan pernikahan beda agama yang diajukan pasangan Islam dan Kristen memantik reaksi banyak kalangan, tak terkecuali dari Tuban.
Read more »
Ponpes Syahid Al Ma'Arif Juarai Liga Santri Piala Kasad 2022 di KlatenPonpes Syahid Al Ma’arif Trucuk mengungguli Ponpes Al Manshurin Jatinom melalui drama adu penalti.
Read more »
Heboh! Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Diduga Cabuli 6 Santri, Pelaku Politikus ParpolPemilik ponpes di Banyuwangi, FZ, yang diduga mencabuli santrinya ternyata seorang politikus. Dia pernah menjabat anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) periode 2015-2019. Sebelum melenggang ke DPRD provinsi Jawa Timur, dia juga pernah menjadi anggota DPRD Banyuwangi selama dua periode.
Read more »