Exxon Bakal Pergi dari Rusia, Tinggalkan Aset Senilai Rp57,5 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA — Exxon Mobil Corp. memutuskan meninggalkan Rusia, setelah negara tersebut memutuskan menyerang Ukraina. CEO Darren Woods menyebut tindakan Rusia sebagai penghancuran yang tidak perlu.
“Sebagai operator Sakhalin-1, kami memiliki tanggung jawab yang signifikan untuk memastikan bahwa operasi itu berjalan dengan aman, dan integritas kinerja lingkungan dan operasi itu sendiri baik,” kata Woods, mengutip Bloomberg, Kamis . Adapun Exxon Mobil mengoperasikan Sakhalin-1 melalui sebuah konsorsium internasional bersama perusahaan dari Jepang, India, dan Rusia. Proyek ini menghasilkan sekitar 227.000 barel per hari pada tahun lalu.
Woods menjelaskan bahwa sanksi terbaru dan pembatasan ekspor dari AS membuat operasi di Rusia tidak dapat dipertahankan. “Kami memperkirakan seiring waktu, kemampuan untuk terus beroperasi dan mempertahankan integritas operasi tersebut akan menurun,” katanya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Presiden Ukraina Beri Pesan untuk Pasukan Rusia: Selamatkan Hidup Anda, Pergi!Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pesan kepada para Pasukan Rusia untuk menyelamatkan hidup mereka dan pergi dari Ukraina.
Read more »
Exxon Cabut dari Rusia, Tinggalkan Aset Rp 57 TriliunExxon Mobil mengatakan akan cabut dari Rusia, meninggalkan aset minyak dan gas bernilai lebih dari US$ 4 miliar, setara Rp 57,2 triliun!
Read more »
Kebahagiaan Daniil Medvedev Bakal Terenggut oleh Invasi Rusia ke UkrainaDaniil Medvedev serukan perdamaian dunia setelah Rusia invasi ke Ukraina. Kebahagiaan Medvedev bakal terenggut oleh ulah negaranya.
Read more »
Perang Rusia Ukraina Bakal Bikin Pemilik Emas Untung Gak KetulunganPerang di Ukraina kemungkinan akan berlangsung lama, apalagi setelah tewasnya seorang jenderal Chechnya, sehingga membuat sejumlah harga komoditas naik. Perang...
Read more »
Ngeri, Ekonomi Rusia Bakal Dibikin Lumpuh AS & SekutunyaAS dan sekutu tak main-main saat menyebut akan membuat lumpuh ekonomi Rusia. Hal ini terkait serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Read more »