Epidemiolog mendorong pemerintah untuk terus mengejar target capaian vaksinasi booster untuk mencegah keparahan, bahkan kematian akibat COVID-19.
Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mendorong pemerintah untuk terus mengejar target capaian vaksinasi booster untuk mencegah keparahan, bahkan kematian akibat COVID-19.
Dilansir dari data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Senin baru 53.126.957 orang yang sudah divaksin booster dari total target 208.265.720 di Indonesia. Dicky mengatakan selama ini komunikasi pemerintah masih kurang tepat dan efektif. "Komunikasi yang disampaikan lebih sering menebar optimisme, sehingga masyarakat menganggap pandemi sudah selesai. Saya rasa literasi pandemi masih minim. Ini harus kita bangun dengan menyampaikan apa adanya," katanya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Epidemiolog Ingatkan Jangan Anggap Sepele Covid-19 Varian Omicron BA.4 BA.5Masyarakat Indonesia nampaknya mulai lengah dengan kehadiran Subvarian Omicron BA4 dan BA5 yang diklaim tidak memperparah kasus penularan Covid-19.
Read more »
LIB: Syarat dua dosis vaksin COVID-19 di Liga 1 2022-2023 bisa berubahDirektur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa syarat wajib dua dosis vaksin COVID-19 untuk klub, ofisial dan penonton Liga ...
Read more »
Penerima Vaksin Covid-19 Laporkan Perubahan Pendarahan Menstruasi42 persen melaporkan pendarahan yang lebih berat dari biasanya dalam tiga bulan pertama setelah divaksinasi.
Read more »
Positivity Rate Covid-19 Indonesia 7,19%, Melebihi Batas Aman WHOKEMENTERIAN Kesehatan melaporkan pada Minggu (17/7) telah terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 3.540 orang. Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai jumlah 6.134.953 orang.
Read more »
BPOM Izinkan Penggunaan Paxlovid untuk Pengobatan Covid-19 |Republika OnlinePaxlovid mendapat EUA dari BPOM.
Read more »