BSI memiliki keunggulan sebagai bank syariah terbesar dari segi aset dan jaringan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan saham baru dalam rights issue PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI diyakini akan menjadi bahan bakar perusahaan untuk menggenjot pembiayaan pada masa mendatang. Aksi korporasi tersebut dinilai akan menjaga kinerja BSI dengan baik ke depannya, di tengah pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi melambat pada 2023.
Menurutnya, dari sisi supply, BSI sebagai bank syariah terbesar juga semakin agresif memasarkan produk dan jasa perbankannya. Tingginya pasar yang belum tergarap perbankan syariah tersebut tercermin dalam indeks inklusi keuangan syariah yang belum lama ini dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sebagai gambaran, secara total industri, inklusi keuangan tahun 2022 mencapai 85,1 persen. Artinya sudah sebagian besar masyarakat di Indonesia memiliki akses terhadap layanan keuangan konvensional.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Analis: Harga Saham BTN Terlalu Murah saat |em|Rights Issue|/em| |Republika OnlineAnalis Kiwoon sebut rights issue BTN akan menopang kinerja tahun depan
Read more »
Bank IBK Rights Issue Jumbo, Buat Apa?PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Read more »
Ada Transaksi Saham BRIS Rp1,59 Triliun, Aksi Rights Issue DimulaiPerdagangan saham hari ini diwarnai dengan transaksi jumbo saham BRIS Rp1,59 triliun di tengah aksi rights issue.
Read more »
Bank Syariah Indonesia Rights Issue, Bank Mandiri Gelontorkan Rp 2,75 TriliunBank Mandiri menyertakan modal senilai Rp2,75 triliun dalam aksi korporasi penerbitan saham baru atau rights issue BSI.
Read more »