Dukung Pemenuhan Kebutuhan Dokter Spesialis, Universitas Yarsi Gelar Forum Diskusi RUU Kesehatan

South Africa News News

Dukung Pemenuhan Kebutuhan Dokter Spesialis, Universitas Yarsi Gelar Forum Diskusi RUU Kesehatan
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 92%

Universitas Yarsi mendukung upaya pemenuhan dokter spesialis di Indonesia. Salah satu dukungan yang dilakukan adalah dengan menggelar lokakarya bertema Mengurai Tantangan dan Peluang pada RUU Kesehatan untuk Menjawab Pemenuhan Kebutuhan Dokter Spesialis.

Universitas Yarsi sebagai lembaga pendidikan dengan latar belakang kesehatan yang kuat turut mendukung upaya pemenuhan dokter spesialis di Indonesia. Salah satu dukungan yang dilakukan adalah dengan menggelar lokakarya bertema Mengurai Tantangan dan Peluang pada RUU Kesehatan untuk Menjawab Pemenuhan Kebutuhan Dokter Spesialis, pada Selasa .

"Dalam konteks ini, kita memerlukan spesialisasi yang bervariasi baik jumlah, kompetensi, dan distribusinya. Oleh karena itu, tentu perlu pemikiran yang jernih terkait berapa besar sebetulnya kebutuhan spesialis dari berbagai jenis dan jenjang di Indonesia," ujar Fasli melalui keterangan tertulis, Rabu .Kemudian dari kebutuhan itu, pasti akan muncul gambaran berapa banyak dokter spesialis yang ada dan bagimana distribusinya, sehingga bisa diketahui kesenjagangan atau kekurangannya.

"Secara provinsi dapat dilihat bahwa 40% RSUD belum lengkap memiliki 7 jenis dokter spesialis dasar, yakni dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi, dan bedah, radiologi, serta patologi klinik. "Sehingga dengan alasan ini Kemenkes akan membuka peluang pemanfaatan Rumah Sakit menjadi sarana pendidikan dokter spesialis," jelasnya.

"Indonesia masih di bawah standar WHO 1/1.000 penduduk. Jumlah dokter yang dibutuhkan di Indonesia sekitar 270 ribu, sementara saat ini baru ada sebanyak 140 ribu. Artinya masih ada kekurangan dokter sebanyak 130 ribu. Secara umum jumlah lulusan dokter di Indonesia per tahun hanya 12 ribu. Dan diyakini bahwa lulusan dokter spesialis jauh lebih sedikit dari angka tersebut, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk menambah dokter spesialis," kata dia.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Soal RUU Kesehatan, DPR Diminta Serap Aspirasi Ekosistem Tembakau Hulu hingga HilirSoal RUU Kesehatan, DPR Diminta Serap Aspirasi Ekosistem Tembakau Hulu hingga HilirKesepakatan tersebut juga dituangkan dan ditegaskan dalam momentum silaturahmi ekosistem pertembakauan yang digelar awal pekan ini.
Read more »

RUU Kesehatan: Industri, Buruh, dan Petani Tembakau Minta RDPU ke DPRRUU Kesehatan: Industri, Buruh, dan Petani Tembakau Minta RDPU ke DPRRUU Kesehatan yang memasukan tembakau setara dengan narkotika dinilai bakal mematikan ekosistem industri, mulai dari petani hingga buruh.
Read more »

9 Undang-Undang Bakal Digusur karena RUU Kesehatan, IDI: Tidak Setuju!9 Undang-Undang Bakal Digusur karena RUU Kesehatan, IDI: Tidak Setuju!IKATAN Dokter Indonesia (IDI) bersama sejumlah organisasi profesi menolak pencabutan 9 undang-undang sebagai ganti disahkannya RUU Kesehatan omnibus law.
Read more »

Pasal Pengamanan Zat Adiktif dalam RUU Kesehatan Dinilai Melanggar HukumPasal Pengamanan Zat Adiktif dalam RUU Kesehatan Dinilai Melanggar HukumAsosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai Pasal Pengamanan Zat Adiktif dalam RUU Kesehatan jelas melanggar hukum.
Read more »

Terancam Kehilangan Mata Pencaharian, Petani Tembakau di Lombok Kritisi RUU KesehatanTerancam Kehilangan Mata Pencaharian, Petani Tembakau di Lombok Kritisi RUU KesehatanMunculnya wacana penyamaan regulasi tembakau dalam kategori yang serupa dengan zat adiktif lain seperti narkotika pada RUU Kesehatan menimbulkan keresahan. Sindonews news .
Read more »



Render Time: 2025-03-03 21:49:33