Di tengah situasi masa pandemi, penurunan suku bunga kartu kredit perlu diantisipasi agar tidak menjadi bumerang.
SEMPITNYA ruang gerak kebijakan moneter dan makroprudensial agaknya tidak mengurangi hasrat Bank Indoneia untuk terus melakukan sejumlah inovasi. Inovasi kebijakan menyasar pada sisi sistem pembayaran guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dari deraan pagebluk covid-19.
Inovasi kebijakan sistem pembayaran tampaknya tidak berhenti sampai di situ. Hasil rapat Dewan Gubernur periode Mei 2021, kembali BI membuat terobosan. Suku bunga untuk kartu kredit diturunkan dari semula maksimum 2% menjadi 1,75% per bulan yang akan diberlakukan mulai 1 Juli 2021. Pemberlakuan ketiga pelonggaran aturan ini juga tepat, di saat optimisme konsumen sedang mendaki. Survei Konsumen BI mengindikasikan optimisme konsumen pada April 2021 meningkat. Didukung kebijakan makroprudensial yang akomodatif, konsumsi akan terkerek. Kredit konsumsi toh memiliki porsi 28,2% dari total kredit.
Pada tahun lalu, BI telah menurunkan suku bunga maksimum kartu kredit menjadi 2%. Sepanjang Januari 2020 hingga Maret 2021, rata-rata nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp19,7 triliun, sedikit lebih rendah dari masa sebelum pandemi yang mencapai Rp28,6 triliun. Kalaupun PSBB dan PPKM sudah dikendurkan, persoalan tidak selesai di sini. Kebijakan penurunan suku bunga maksimum kartu kredit niscaya berdampak secara finansial pada lembaga penyedia layanan karti kredit. Pendapatan bunga yang bisa diraup dari kartu kredit akan menurun. Konsekuensinya, lembaga penyedia layanan kartu kredit akan mengompensasi penurunan pendapatan bunga dengan meningkatkan kuantitas penerbitan kartu kredit.
‘Efisiensi terselubung’ semacam ini dibungkus rapi sebagai paket promosi untuk menjaring nasabah baru lewat diskon biaya administrasi. Ketika substitusi antara biaya administrasi dan penurunan suku bunga tidak kesampaian, penyedia layanan kartu kredit akan menaikkan besaran denda.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Aroma Politik di Balik Penetapan 1 Juni Hari Lahir PancasilaHari lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni lantaran pada hari itu tahun 1945 silam, Sukarno memberikan pidato di rapat BPUPKI. Kala itu, Bung Karno menyampaikan usulan soal dasar negara Indonesia jika sudah merdeka. CNNIndonesia AntaraFoto
Read more »
Tajuk Rencana: Pelanggaran di Balik Mundur Massal Pejabat Dinas Kesehatan Banten - Editorial - koran.tempo.coMundurnya sejumlah pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Banten menimbulkan tanda tanya soal loyalitas mereka pada kepentingan publik. Solidaritas yang salah tempat. KoranTempo
Read more »
Anak Buah Prabowo Menduga Ada Motif Kecemburuan Politik di Balik Bocornya Raperpres IniJubir Menhan Prabowo, Dahni Anzar Simanjuntak membantah adanya pembelian besar-besaran alpalhankam dengan menggunakan skema utang Rp 1.760 triliun. Dia menduga ada motif kecemburuan politik di balik bocornya raperpres alpalhankam. MenhanPrabowo
Read more »
Pesan di Balik Jokowi Minta Waspada Ideologi Transnasional RadikalTenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, menangkap pesan penting di balik wanti-wanti Presiden Jokowi mengenai ekspansi ideologi transnasional radikal. Apa itu?
Read more »