Publik dihebohkan dengan tas Fendy yang dibawa oleh salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat persidangan Putri Candrawathi.
Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang pasti ingin memiliki barang mewah. Kerap kali, barang mewah ini seakan menjadi simbol status seseorang. Ceruk pasar ini yang disadari beberapa orang di seluruh dunia.
Antara tahun 1940-an hingga 19550-an, lima putri Edoardo dan Adele Fendi, yakni Paola, Anna, Franca, Carla dan Alda, mulai bekerja untuk bisnis keluarga mereka dengan membawa energi dan ide baru. Dikenal sebagai merek luxury , tas dan sepatu Fendi ditawarkan dengan harga yang fantastis. Melansir laman net-a-porter.com, tas Fendi ditawarkan dengan harga yang beragam.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Publik dan Media Diharap Dukung Pengesahan RUU Masyarakat AdatMereka yang bersuara di media sosial masih terus dibayangi UU ITE yang bisa kapan saja menjerat Masyarakat Adat yang bersuara kritis.
Read more »
Peneliti: Publik Mengapresiasi Kinerja Prabowo Subianto |Republika OnlinePrabowo mendapat nilai tertinggi dibanding pejabat lain yang menjadi balon capres.
Read more »
Korea Selatan Denda Uniqlo Rp1,6 Miliar karena Iklan Pakaian Dalam MenyesatkanUniqlo dianggap telah menyesatkan publik dengan materi iklan terkait klaim antibakteri pada salah satu produk mereka.
Read more »
Menpan RB Sebut Kepala Daerah Perlu Miliki Skala Prioritas Pelaksanaan ProgramMenurutnya program tersebut dilakukan untuk menghadirkan pelayanan publik yang dapat dirasakan dampaknya langsung oleh masyarakat.
Read more »
Siapa Arawinda Kirana yang Viral di Twitter, Berikut Profilnya - Pikiran-Rakyat.comSosok Arawinda Kirana saat ini tengah menjadi sorotan publik lantaran tersandung kasus perselingkuhan, simak profil lengkapnya.
Read more »
PBNU Dukung KPK Buka Kembali Kasus 'Kardus Durian' |Republika OnlineKPK diminta tidak tebang pilih dalam memeriksa kasus lama yang jadi perhatian publik.
Read more »