Selain rasanya enak, Bu Matun menjual dagangan dengan harga sangat murah yakni Rp 1.000 untuk segelas es dawet dan Rp 5.00 untuk satu jajanan pasar.
Lalu pada tahun 1990 harga segelas dawet naik menjadi Rp 50. Tahun Rp 1994 naik lagi menjadi Rp 200 rupiah dan pada tahun 1998 naik menjadi Rp 800.
Walaupun sejumlah bahan baku dan kebutuhan mengalami kenaikan harga, Matun mengaku sampai sekarang belum mempunyai rencana untuk menaikkan harga lagi.Halaman Selanjutnya
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Lion Air Group Tawarkan Voucher Tes PCR Rp 285.000 dan Antigen Rp 35.000Lion Air Group menggandeng berbagai fasilitas kesehatan dan laboratorium RT-PCR untuk menghadirkan voucher layanan uji kesehatan yang terjangkau.
Read more »
CEO FTX Sumbang Rp 6,5 Miliar untuk Komunitas Pengembang BitcoinDonasi untuk Brink Technology yang diberikan selama tiga tahun, sejalan dengan filosofi earning-to-give yang diadopsi oleh FTX.
Read more »
Pemerintah Alokasikan Rp 1,3 triliun untuk Penanganan Limbah Medis Covid-19Pemerintah mengalokasikan dana Rp 1,3 triliun guna mengintensifkan pembuatan sarana pengolahan limbah medis. limbahmedis
Read more »
Bangkalan Sediakan Rp 22,2 Miliar untuk Mengatasi Kekeringan |Republika OnlineAir bersih mulai didistribusikan ke 37 desa sejak awal bulan ini.
Read more »
Anggaran Infrastruktur di 2022 Rp 384,8 Triliun, Untuk Apa Saja?Dana ini dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.
Read more »
Dr Tirta Lelang Kawasaki KSR 110 untuk Amal, Terjual Rp 120 JutaKawasaki KSR 110 lansiran 2012 yang dilelang oleh dr Tirta untuk amal berhasil terjual dengan harga Rp 120 juta.
Read more »