Minuman tuak sudah sejak lama menjadi produk budaya Nusantara dengan temuan catatan tertua pada prasasti dari abad ke-10.
Solopos.com, SOLO
— Minuman keras beralkohol atau kerap disebut tuak sudah sejak lama menjadi produk budaya Nusantara dengan temuan catatan tertua pada prasasti dari abad ke-10. Tuak memiliki nama beragam di berbagai daerah, dengan bahan pembuatan yang beragam pula. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira pohon enau atau nipah, atau legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain. Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya.
Indonesia Gastronomy Community pada 2017 pernah melakukan riset seputar masakan di tanah air yang di antaranya menemukan relief kuliner kuno di Situs Cabean Kunti Boyolali, berupa aneka lauk, tuak, makanan sebagai tambul [pendamping tuak] dan sebakul nasi. Riset tersebut melibatkan pakar-pakar dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, dan para akademisi Universitas Gadjah Mada serta Universitas Indonesia.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
COVID-19 Melandai, Imigrasi Tangerang Catat Peningkatan Pembuatan Paspor hingga 110.570Peningkatan pembuatan paspor dipengaruhi juga karena perubahan masa berlaku paspor menjadi 10 tahun.
Read more »
Ratusan Sumur Sukses Dibor di Lapangan Minyak Tertua RIPT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyampaikan lebih dari 400 sumur minyak di Blok Rokan berhasil dibor hingga di akhir tahun ini.
Read more »
Catatan Akhir Tahun Bidang Politik: Jalan Berliku Menuju Pemilu 2024 - JawaPos.comSepanjang 2022 menjadi tahun penuh hiruk pikuk bagi pemilu. Di tahun ini isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden berembus kencang.
Read more »
Catatan Akhir Tahun Polda Sumut, Irjen Panca: Kasus Kejahatan di Sumut Meningkat Tahun IniKapolda Sumut Irjen Panca menyampaikan jumlah kasus kejahatan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021
Read more »
Catatan Sejarah Gempa Cianjur Zaman Kolonial: Gunung Rasamala Terbelah Dua | merdeka.comPada 1900, pemerintah Hindia Belanda sempat mengevakuasi dan melarang penduduk yang tinggal di sekitar wilayah Kecamatan Cugenang untuk tidak lagi bermukim di wilayah tersebut.
Read more »