Di depan kamera, wanita itu menyuruh Le Pen untuk jangan mengganggu kaum Muslim, dan menambahkan “Kami orang Prancis, kami mencintai negara ini”.
Paris, Beritasatu.com – Sebuah peristiwa mengejutkan pada pekan lalu dialami kandidat Marine Le Pen. Kandidat presiden Prancis yang menggaungkan kebijakan larangan berjilbab untuk perempuan Muslim di depan umum ini, dibuat malu oleh seorang wanita berhijab.
Di depan kamera, wanita itu menyuruh Le Pen untuk jangan mengganggu kaum Muslim, dan menambahkan “Kami orang Prancis, kami mencintai negara ini”. Sehari setelah insiden itu, Le Pen mengatakan, dia mengakui bahwa masalahnya"kompleks", menambahkan bahwa parlemen akan memiliki keputusannya dan bahwa, berkat referendum warga yang dia sarankan, undang-undang yang tidak diinginkan dapat dicabut.Le Pen sebelumnya mengatakan bahwa jilbab tidak dapat dilihat sebagai tanda keyakinan agama seseorang, tetapi merupakan"seragam Islam" yang harus dilarang dari ruang publik Prancis.
Saingan Le Pen, petahana Presiden Emmanuel Macron menjalani situasi yang berbeda. Pada pekan lalu, ia bertemu dengan seorang wanita di jalur kampanye yang mengatakan kepadanya, bahwa dia mengenakan jilbab atas pilihannya sendiri dan memandang dirinya sebagai"feminis".Larangan jilbab yang direncanakan kandidat presiden dari sayap kanan ini diyakini akan sulit untuk segera diterapkan, bahkan jika Le Pen terpilih sebagai pemenang pilpres.