BPK Soroti Pengawasan OJK di Bisnis Unit-linked, Terbitkan Dua Rekomendasi
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan memberikan catatan terkait lemahnya pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap perusahaan asuransi pengelola premi yang menjanjikan pengembalian dana di masa depan alias unit-linked. Temuan BPK itu tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II/2021 khususnya pada sisi pemeriksaan atas pengaturan, pengawasan, dan perlindungan konsumen sektor Industri Keuangan Non Bank tahun 2019-2021 pada OJK.
Salah satu permasalahan yang disorot BPK adalah lemahnya pengawasan OJK terhadap perusahaan asuransi pengelola premi yang menjanjikan pengembalian dana di masa depan. Menurut BPK, permasalahan tersebut mengakibatkan pengawasan dan perlindungan konsumen produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau unit-linked menjadi kurang efektif.
Atas temuan permasalahan tersebut, BPK pun merekomendasikan dua hal kepada ketua dewan komisioner OJK.
Sementara itu, OJK belum lama ini telah memperbarui peraturan penyelenggaraan PAYDI atau lebih dikenal unit linked melalui penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.05/2022 pada Maret 2022 lalu.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
BPK Ungkap Penyaluran Kartu Prakerja Tidak Tepat Sasaran Mencapai Rp289,5 Miliar | Ekonomi - Bisnis.comBPK menemukan adanya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran terhadap penerima manfaat kartu prakerja.
Read more »
Hadapi Persaingan Ketat di Bisnis Data Center, ini Strategi DCII | Teknologi - Bisnis.comPT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mengklaim memiliki rekam jejak operasional dengan kualitas tinggi yang mampu mempertahankan 100 persen uptime availability.
Read more »
Ini Tantangan Bisnis Data Center Hyperscale di Indonesia | Teknologi - Bisnis.comEdgeConneX menyebutkan sejumlah tantangan bisnis data center hyperscale di Indonesia.
Read more »
Indeks Bisnis-27 Ditutup Anjlok, EMTK, ADRO, dan CPIN Paling Loyo | Market - Bisnis.comIndeks Bisnis-27 menutup perdagangan dengan turun 1,33 persen atau 7,51 poin ke 557,12.
Read more »
Indeks Bisnis-27 Dibuka Menghijau, BBNI, ASII, dan INCO Pimpin Penguatan | Market - Bisnis.comIndeks Bisnis-27 dibuka menguat pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh emiten BBNI, ASII, dan INCO yang menduduki posisi teratas di zona hijau.
Read more »
Soal Distribusi Minyak Goreng Curah, GIMNI: Tak Seluruh Stakeholder Terlibat | Ekonomi - Bisnis.comPemerintah diminta melibatkan seluruh stakeholder dalam menentukan formulasi distribusi minyak goreng curah setelah larangan ekspor CPO dicabut.
Read more »