Iran dapat memiliki senjata nuklir dalam “beberapa pekan kecuali Iran membatasi pengayaan uranium. Iran dapat memiliki senjata nuklir dalam “beberapa pekan...
WASHINGTON - Iran dapat memiliki senjata nuklir dalam “beberapa pekan” kecuali Teheran membatasi pengayaan uranium.
JCPOA membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional. Kesepakatan itu cacat sejak 2018, ketika AS keluar dari kesepakatan itu.Mantan Presiden AS Donald Trump saat itu memberlakukan kembali sanksi, dan Teheran mulai menolak mematuhi batasan pada pengayaan uraniumnya sesuai kesepakatan itu.“Masih belum jelas apakah Iran bersedia dan siap melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali patuh,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
AS Sebut Iran Bakal Miliki Senjata Nuklir Dalam Hitungan MingguMenteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Iran bakal memiliki senjata nuklir dalam beberapa pekan ke depan. TempoDunia
Read more »
Harga Minyak Melemah, Investor Menunggu Pembicaraan Nuklir IranHarga minyak mentah telah naik selama dua minggu terakhir, dengan Brent naik 38 persen di tahun ini dan WTI telah naik 43 persen di tahun ini.
Read more »
AS Masih Tidak Yakin Iran akan Patuhi Kesepakatan NuklirPresiden AS Joe Biden mengatakan dirinya akan bergabung kembali ke perjanjian tersebut jika Iran memenuhi sisi tawar-menawarnya.
Read more »
Selamat dari Bom Israel, Ulama Iran Pendiri Hizbullah Meninggal karena COVID-19Ulama yang merupakan keturunan Nabi Muhammad ini pernah jadi target pembunuhan Israel melalui bom buku. Namun, dia masih selamat. Ali Akbar Mohtashamipour, seorang...
Read more »
Ulama Syiah Iran Pendiri Hizbullah Meninggal karena CovidUlama Syiah Iran yang juga pendiri kelompok militan Libanon Hizbullah, Ali Akbar Mohtashamipour meninggal dunia.
Read more »
Hidupkan Kembali Kesepakatan Iran, AS Tak Optimis atau PesimisJuru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan tim perunding Amerika “tidak optimis atau pesimis” dalam perundingan putaran berikutnya di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran.
Read more »