Para peneliti berhasil menemukan sumber wabah Black Death yang telah memusnahkan separuh populasi Benua Eropa di abad ke-14.
Para ilmuwan di Eropa menyatakan mereka telah menemukan dengan tepat sumber Black Death, wabah bakteri yang telah memusnahkan separuh populasi benua itu di abad ke-14 silam. , Kamis , penemuan itu bertentangan dengan teori lain yang menyebut bahwa wabah penyakit itu kemungkinan pertama kali muncul di China.
Penyakit itu menyebabkan wabah berulang hingga awal abad ke-19, serta pula meninggalkan jejak di Timur Tengah dan Afrika Utara. Penelitian itu bermula dari saran sejarawan Phil Slavin dari Universitas Stirling di Skotlandia. Ia menyebut, kemunculan penyakit itu kemungkinan berkaitan dengan lonjakan kematian tak biasa di sebuah kota di Asia Tengah antara tahun 1338-1339. Mereka menemukan sidik jari genetik bakteripada individu yang telah dikubur. Batu nisan mereka merujuk pada wabah ‘sampar’ di Danau Issyk Kul, yang sekarang dikenal sebagai Kirgistan.
Para peneliti merinci bagaimana sidik jari genetik itu mengungkap bahwa varian yang menghancurkan komunitas perdagangan kuno di Issyk Kul itu menjadi ihwal mula wabah yang banyak muncul sekitar waktu itu.