Simak pernyataan juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah.
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia merespons laporan HAM dari Amerika Serikat. Pada laporan itu sejumlah isu HAM yang disorot seperti unlawful killing anggota FPI, kebebasan berekspresi, hingga masalah privasi di aplikasi PeduliLindungi.
Laporan dari Axios menyebut bahwa kerugian akibat vandalisme, pembakaran, dan penjarahan di beberapa lokasi bisa mencapai US$ 1 miliar, bahkan berpotensi mencapai US$ 2 miliar. 2 dari 4 halamanPeduliLindungiIndonesia jadi negara yang disorot oleh Amerika Serikat dalam urusan status HAM. Kementerian Luar Negeri AS mencantumkan catatan dugaan pelanggaran HAM yang ada di aplikasi PeduliLindungi.
"Aplikasi ini juga menyimpan informasi tentang status vaksinasi individu. LSM menyatakan keprihatinan tentang informasi apa yang dikumpulkan oleh aplikasi dan bagaimana data ini disimpan dan digunakan oleh pemerintah." Penggunaan aplikasi ini dinaungi Kementerian Komunikasi dan Informatika , Kementerian Kesehatan , dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara .
“Selain perjalanan udara, aturan pengisian e-HAC juga direncanakan jadi syarat bepergian dengan transportasi darat dan laut pada masa mudik hingga libur Lebaran 2022," ujar Setiaji melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 7 April 2022 malam.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Waduh, Kemlu AS Sebut PeduliLindungi Diduga Melakukan Pelanggaran HAMKementrian Luar Negeri Amerika (AS) mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran HAM pada penggunaan aplikasi Pedulilindungi.
Read more »
Daya Saing RI Keok dari 5 Negara ASEAN, Sri Mulyani: PR Kita Banyak!Rangking competitiveness atau daya saing Indonesia masih lebih rendah dibanding 5 negara ASEAN.
Read more »