Publik Buat Petisi Polisi Stop Pemakaian Gas Air Mata Usai Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan
Sebuah video di media sosial memperlihatkan salah satu pendukung Arema FC di Stadion Kanjuruhan meminta baik-baik kepada polisi untuk tidak menggunakan gas air mata ke tribun yang banyak anak kecil dan perempuan. Namun, permintaan tersebut direspons kurang baik dari polisi tersebut, malahan ia dibentak dan dipukul. Video tersebut viral di media sosial.
Laga tersebut dimenangkan oleh Persebaya dan ternyata hasil itu membuat Aremania kecewa sampai ada yang masuk ke dalam lapangan. Hingga akhirnya berujung kericuhan yang menyebabkan ratusan suporter tewas. Kelompok yang menamakan diri Blok Politik Pelajar membuat sebuah petisi di laman Change.org meminta agar polisi berhenti menggunakan gas air mata. Petisi itu diberi judul"Kepolisian Harus Stop Penggunaan Gas Air Mata!"
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Article headlineGELORA.CO -Salah satu suporter Arema FC, Riyan Dwi Cahyono (22) yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan atau kerusuhan Arema Persebaya, pada ...
Read more »
Article headlineGELORA.CO - Meninggalnya ratusan penonton sepak bola pasca laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan dunia. Peristiw...
Read more »
Article headlineGELORA.CO -Insiden kerusuhan suporter Arema FC di stadion Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang menyisakan luka mendalam bagi bangsa ini. I...
Read more »
Article headlineGELORA.CO -Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, setelah Arema FC vs Persebaya Surabaya memakan banyak korban jiwa. Insiden te...
Read more »
Article headlineGELORA.CO -Akibat Rusuh Arema Persebaya di Stadion Kanjuruan Malang, pihak kepolisian melaporkan bahwa 2 anggota polisi yang bertugas saat ...
Read more »
Article headlineGELORA.CO -Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang,...
Read more »