Arif Rachman Arifin membeberkan soal baju Brigadir J yang sempat diambil oleh Kepala Bagian Penegakan Hukum Provost Divpropam Polri, Kombes Susanto Haris.
Jakarta, Beritasatu.com - Arif Rachman Arifin membeberkan soal baju Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang sempat diambil oleh Kepala Bagian Penegakan Hukum Provost Divpropam Polri, Kombes Susanto Haris. Baju Brigadir J diambil usai dilakukan autopsi di RS Polri, Sabtu dini hari.
Hal itu disampaikan Arif saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J. Duduk sebagai terdakwa dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin , yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Sebagai informasi, Arif juga merupakan terdakwa dalam kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.Survei: Mayoritas Publik Percaya Ferdy Sambo dan Putri Bersalah di Kasus Brigadir J Mulanya, Arif tidak tahu-menahu bahwa jenazah yang diotopsi adalah Brigadir J. Dia baru tahu usai Susanto hendak mengambil baju Brigadir J.
“Karena Kombes Susanto mau mengambil baju yang bersangkutan, baru saya tahu kalau ternyata itu adalah ajudannya Bapak Ferdy Sambo,” ungkap Arif dalam persidangan. Hakim lalu menanyakan dari mana Arif mengetahui hal itu. Arif lalu berdalih karena Susanto menyebut hendak mengambil baju dinas.Henry Yosodiningrat Klaim Irfan Widyanto Jadi Korban Dusta Ferdy Sambo Hakim sempat mempertanyakan ke Arif soal sempatkah dirinya bertanya-tanya mengenai peristiwa apa yang sesungguhnya terjadi. Arif mengaku, sempat bertanya ke para penyidik.Bharada E, Kuat, dan Ricky didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Ini Klarifikasi BNI Terkait Rekening Brigadir J yang Sampai di Angka Rp 100 Triliun |Republika OnlineBNI menyebut nilai Rp 100 triliun merupakan angka maksimum pemblokiran rekening
Read more »
Pengurangan Sanksi Demosi Kombes Rizal Kontradiktif dengan Semangat Pemberantasan PungliPengamat kepolisian Bambang Rukminto komentari pengurangan sanksi demosi oknum polisi Kombes Rizal Irawan terkait kasus dugaan pemerasan Tony Sutrisno.
Read more »
Penjelasan PPATK soal Nominal Rp99,99 Triliun di Dokumen Pembekuan Rekening Brigadir JPPATK angkat bicara terkait nominal Rp99,99 triliun yang ada di rekening Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Read more »