Drone itu dikerahkan untuk berpatroli di wilayah perairan yang bergejolak.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan peluncuran armada gabungan baru, drone, di Timur Tengah bersama dengan negara-negara sekutu. Drone itu dikerahkan untuk berpatroli di wilayah perairan yang bergejolak, di tengah ketegangan yang memanas dengan Iran.
Cooper menambahkan bahwa, drone tersebut adalah satu-satunya cara untuk menutupi celah. Cooper berharap kekuatan drone yang menggunakan kecerdasan buatan akan beroperasi pada musim panas 2023. Perang bayangan maritim telah terjadi ketika kapal tanker minyak disita oleh pasukan Iran dan ledakan mencurigakan telah menghantam kapal di wilayah tersebut, termasuk yang terkait dengan perusahaan Israel dan Barat. Iran telah membantah terlibat dalam serangan itu. Namun Barat mengklaim memiliki bukti bahwa Iran terlibat dalam serangan itu.
“Apa yang dilakukan Houthi, itu adalah operasi yang sama sekali berbeda yang berorientasi ofensif. Apa yang kami lakukan secara inheren berorientasi pada pertahanan," kata Cooper.