Anak-anak Masih Belum Bisa Booster, Bagaimana Mudiknya? Ini Kata Satgas

South Africa News News

Anak-anak Masih Belum Bisa Booster, Bagaimana Mudiknya? Ini Kata Satgas
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 45 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 51%

Warga yang sudah divaksin booster bisa mudik tanpa syarat tahun ini. Namun, bagaimana untuk anak-anak yang sampai sekarang belum bisa menjalani booster?

Agar mudik 2022 bisa dilakukan dengan lancar warga didorong untuk segera vaksinasi booster. Namun, bagaimana untuk anak-anak yang sampai saat ini belum bisa menjalani booster?

Pemerintah diketahui hanya membebaskan syarat mudik tahun ini bagi warga yang sudah mendapat vaksin booster. Untuk yang belum booster atau melengkapi dosis vaksinnya, mudik tetap bisa dilakukan hanya saja perlu menyertakan bukti tes antigen atau PCR.Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan bagaimana nasib keluarga yang memiliki anak-anak? Ini karena salah satu syarat untuk mendapat vaksin booster hanya sampai usia 18 tahun ke atas.

Juru bicara Satgas COVID-19 Reisa Broto Asmoro menjelaskan memang belum ada rekomendasi pemberian booster untuk anak usia 6-18 tahun. Ini artinya mereka yang ingin mudik harus ikut aturan menyertakan hasil negatif tes antigen atau PCR. "Memang hingga saat ini belum ada rekomendasi vaksin booster bagi anak usia 6-18 tahun. Anak-anak tersebut masih harus melaksanakan tes sesuai persyaratan yang berlaku," papar dr Reisa.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

detikcom /  🏆 29. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Identitas Warga Dicatut Berkali-kali, Pembahasan RUU PDP Masih Saja AlotKerugian akibat kebocoran dan pencurian data pribadi kini harus ditanggung warga. Data yang terlanjur tersebar rawan dimanfaatkan pihak lain, dan sulit diselamatkan. UU PDP yang diharapkan melindungi, tak kunjung hadir. Polhuk AdadiKompas madina_nusrat
Read more »

Hunian Sementara Tak Cukup, Warga Kajai Masih Tidur di TendaHunian Sementara Tak Cukup, Warga Kajai Masih Tidur di TendaKorban gempa di Lubuk Panjang Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, masih tidur di tenda darurat. Huniansementara
Read more »

Pria Ini Nikahi 3 Pacarnya Sekaligus, namun Mempelai Wanita yang Siapkan Mahar Rp 42 JutaPria Ini Nikahi 3 Pacarnya Sekaligus, namun Mempelai Wanita yang Siapkan Mahar Rp 42 JutaSelain memberi mahar masing-masing 100.000 baht (Rp 42 juta), ketiga wanita juga menyerahkan emas dan sertifikat tanah kepada pengantin pria.
Read more »

Masjid di Sragen Sudah Dirobohkan, Ganjar Imbau Warga Hati-hati soal SumbanganMasjid di Sragen Sudah Dirobohkan, Ganjar Imbau Warga Hati-hati soal SumbanganGanjar Pranowo sedih mendengar Masjid Al-Fatah di Sragen sudah dirobohkan. Ganjar meminta warga tak mudah percaya pada sumbangan yang belum jelas.
Read more »

Bripka I Sudah Menabrak Mati Warga, Muatan di Mobilnya TernyataBripka I Sudah Menabrak Mati Warga, Muatan di Mobilnya TernyataSalah satu personel Polres Sibolga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang terjadi di Tapanuli Utara.
Read more »

Tingkatkan Daya Tahan Warga Saat Mudik Lebaran, Surakarta Gelar Vaksinasi MalamPemkot Surakarta berupaya meningkatkan capaian vaksinasi penguat dengan menggelar vaksinasi malam hari selama bulan Ramadhan. Vaksinasi penguat jadi perlindungan tambahan bagi warga yang akan menerima pemudik. Nusantara AdadiKompas
Read more »



Render Time: 2025-04-07 20:50:45