Pengusaha menilai tren kenaikan harga komoditas masih akan terus belanjut.
Foto: Ilustrasi pembuatan tahu dan tempe. - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan Juan Permata Adoe mengatakan, harga komoditas masih akan melanjutkan tren penguatan. Apalagi dengan tekanan dari dampak perang Rusia-Ukraina.
"Jika dilihat lagi ke negara eksportir lain di dunia, tidak ada cukup stok di sana untuk menutupi kekosongan . Ini yang menjadi perhatian sebenarnya dan penyebab pasar gandum bereaksi begitu cepat," kata Nicholson seperti dilansir world-grain, Rabu . Masih mengutip world-grain, perang Rusia-Ukraina mendorong investor mulai mencari sumber pasokan selain dari negara yang tengah berkonflik tersebut. Padahal, Rusia-Ukraina mengekspor hampir 30% kebutuhan gandum global.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Anis Matta Sebut Perang Rusia-Ukraina Pertanda Bakal Ada Tatanan Dunia Baru - Tribunnews.comAnis Matta menegaskan, konflik antara Rusia-Ukraina saat ini harus dipandang sebagai perang supremasi, bukan lagi sekedar proxy.
Read more »
Investor Masih Pede Meski Ada Perang, Bursa Asia HijauIndeks saham utama di kawasan Asia-Pasifik kompak menghijau pada awal perdagangan Kamis (3/3/2022).
Read more »
Luhut Bantah Dalang Penundaaan Pemilu, Jerry Massie: Tidak Ada Api Kalau Tak Ada BaraGELORA.CO - Bantahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai dalang wacana penundaan Pemilu Se...
Read more »
Jangan Senang Dulu, Ada Ancaman di Balik Reli Harga KomoditasJangan Senang Dulu, Ada Ancaman di Balik Reli Harga Komoditas
Read more »
Wall of Fades 2022 Kembali Digelar Offline, Ada Ekshibisi Denim dan Instalasi SeniWall of Fades 2022 akan terselenggara di dua kota: Bandung dan Jakarta. Catat tanggalnya!
Read more »
2 Tahun Pandemi, Ini Daftar Varian Covid-19 yang Ada di Indonesia | Kabar24 - Bisnis.comMeningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia turut dipacu lantaran kemunculan beragam varian Covid-19 yang terus bermutasi.
Read more »