Kodim Sragen sejak Jumat (8/4/2022) mulai menyalurkan bantuan untuk 20.000 PKL, warung, dan nelayan secara bertahap. Nilainya Rp600.000 per warga sasaran.
SOLOPOS.COM - Pedagang asal Kedawung, Sragen, menunjukkan uang bantuan Rp600.000 di Makodim 0725/Sragen, Senin . Bantuan tunai pedagang kaki lima, warung, dan nelayan 2022 disalurkan Kodim 0725/Sragen mulai Jumat . Ada 20.000 PKL dan pelaku UMKM dan nelayan yang akan menerima bantuan senilai total Rp12 miliar itu.Kodim menyalurkan bantuan itu secara bertahap 1.000 orang per hari. Ini agar tidak terjadi penumpukan massa di Makodim. Tiap warga sasaran mendapat Rp600.000.
Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol Anggoro Heri Pratikno, menyampaikan bantuan ini tindak lanjut dari bantuan tahun lalu dengan perluasan penerima manfaat. Tujuannya masih untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Dalam pendistribusi bantuan itu, Kodim menerjunkan 10 personel.“Bantuan ini untuk pelaku usaha mikro yang belum pernah mendapat bantuan pemerintah. Sasaran 20.000 orang itu menyebar di 20 kecamatan. Kami mulai penyaluran bantuan ini sejak Jumat lalu.
Dia menerangkan penerima bantuan ini sudah dilakukan verifikasi secara bertahap, yakni verifikasi di lapangan dan verifikasi lewat aplikasi. Bila yang bersangkutan pernah mendapatkan bantuan pemerintah maka akan tertolak di sistem ketika nomor induk kependudukan dimasukan. Dalam distribusi pun ada mekanisma untuk menghindari kerumunan berlebihan, yakni dengan membuat dua jalur pintu saat datang dan pulang.
“Targetnya satu hari satu kecamatan selesai. Seperti hari ini untuk Kecamatan Jenar. Per kecamatan 1.000 orang sehingga dalam waktu 20 hari selesai,“ ujarnya.Sekretaris Daerah Sragen, Tatag Prabawanto, yang turut menyaksikan penyaluran bantuan itu menyampaikan terima kasih kepada Kodim yang membantu pemerintah dalam penyaluran bantuan. “Ini menunjukkan kehadiran negara untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19,“ ujarnya.
Ssalah seorang pedagang kerupuk asal Kedawung, Sragen, Suyadi, 67, senang mendapat bantuan Rp600.000 per. Uang itu akan ia gunakan untuk menambah modal membeli bahan mentah untuk usaha jualan kerupuk. Dia berjualan kerupuk itu sejak 1985 sampai sekarang.